GOPOS.ID, GORONTALO – Pandemi Covid-19 yang masih menyebar di kalangan masyarakat, mendapat perhatian khusus dari Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo). Terbukti dengan keputusan Rektor, bahwa tenaga pengajar yang berusia 50 tahun ke atas, bisa memilih untuk tidak masuk bekerja di kampus.
Rektor UMGo, Dr. Isman Jusuf, mengatakan pegawai kantoran yang menjadi klaster baru di Provinsi Gorontalo, telah mengalami peningkatan kasus yang sangat signifikan. Hal itu membuat UMGo, mengambil berbagai kebijakan strategis untuk mencegah peningkatan terus menerus bagi klaster ini.
“Jadi, Dosen yang berusia 50 tahun ke atas, kita berikan dispensasi. Bisa memilih masuk, atau tidak masuk kantor, tidak apa-apa juga. Karena usianya seperti itu, sangat mudah terpapar virus,” ujar Rektor.
Sejak munculnya Covid-19 di Indonesia, UMGo mengambil melakukan langkah bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Yang pertama, saat diumumkann oleh Gubernur Gorontalo untuk melakukan WFH, lalu saat terkonfirmasi kasus pertama di Provinsi Gorontalo, dan hingga kasus di Gorontalo masuk angka nasional, kembali dilakukan WFH.
Waktu operasional kampus juga diperketat, agar tidak menimbulkan kerumunan. Setiap fakultas memiliki kewajiban untuk piket per orang masing-masing 4 jam. Untuk fakultas yang memiliki jumlah pegawai yang sedikit, maka bergantian per hari.
“Semua pelayanan kita buat online, kecuali yang tidak boleh online. Mahasiswa hadir, dan tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat,” tambah Isman.
Untuk operasional, Universitas memiliki tiga syarat yang diberikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yaitu memiliki gugus tugas penanganan Covid-19 yang senantiasa memberikan masukan kepada Rektor terkait kebijakan kampus, lalu memiliki fasilitas protocol kesehatan, dan melakukan sistem pelayanan secara online. (Aldy/gopos)