GOPOS.ID, GORONTALO – Sungguh miris. Hanya karena tak terima hubungan asmara diakhiri, DM alias Didin, menjadi gelap mata. Pria berusia 33 tahun itu nekat menghabisi nyawa mantan kekasihnya, Ningsi Yusuf (39), dengan sebilah pisau bedah.
Informasi yang dirangkum gopos.id, peristiwa berdarah yang merenggut nyawa guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 09 Mananggu, Boalemo itu, terjadi di Desa Kaaruyan, Kecamatan Mananggu, Boalemo, Satu (21/12/2019) pukul 09.00 WITA. Ihwal bermula ketika Didin datang ke Puskesmas Mananggu, pukul 08.00 WITA. Saat tiba, tenaga kontrak di Puskesmas Mananggu, itu meminjam handphone milik rekannya. Didin lalu menghubungi Ningsi, yang saat itu sedang berada di SD Negeri 09 Mananggu. Diketahui warga Desa Tabulo, Kecamatan Mananggu tersebut sedang menjalankan tugas mengajar di sekolah.
Tak berapa lama setelah menelpon, Didin lalu meminjam sepeda motor milik rekan sekerja. Dia beralasan pergi untuk membeli rokok. Dari Puskemas Mananggu, Didin menuju ke SDN Mananggu. Warga Desa Buti, Kecamatan Mananggu, itu berniat menemui Ningsi.
Saat Didin dan Ningsi bertemu di SDN 09 Mananggu, keduanya terinformasi sempat cekcok. Didin lalu mengambil handphone milik Ningsi dan kemudian pergi. Tak terima perlakuan Didin, Ningsi memutuskan mengadu ke pihak Kepolisian.
Baca juga: Guru SDN 09 Mananggu Tewas Ditikam Mantan Pacar
Ningsi lalu beranjak menuju ke Polsek Mananggu. Ia menumpangi bentor (becak motor) yang dikemudikan Riklan Abdullah. Dalam perjalanan, tepatnya di simpang empat Desa Tabulo, Ningsi dan Didin berpapasan.
Tanpa disadari Ningsi, rupanya Didin mengikuti dari arah belakang. Didin lantas mencegat. Akan tetapi Ningsi meminta kepada pengemudi bentor, Riklan Abdullah, agar tak berhenti. Didin kembali mengejar. Lebih kurang 100 meter dari perempatan Desa Tabulo, Didin mengadang dan menghentikan bentor yang ditumpangi Ningsi.
Didin dan Ningsi kembali cekcok. Didin bahkan sempat membentak dan menyuruh Riklan untuk pergi. Riklan lalu berlari dan memberitahukan warga di sekitar lokasi kejadian.
Sementara itu sejumlah warga di dekat lokasi kejadian sempat mendengar Ningsi meminta tolong. Sejalan dengan itu, beberapa warga melihat Didin sedang menikam Ningsi, yang saat itu sedang duduk di atas bentor. Diduga Didin sudah mempersenjatai diri dengan sebilah pisau bedah. Pisau tersebut diduga dibawa Didin dari ruang UGD Puskesmas Mananggu.
Aksi Didin terhadap Ningsi bukan hanya sekali, tetapi berkali-kali sehingga korban mengalami luka di beberapa bagian tubuh. Perkelahian yang tak seimbang itu membuat Ningsi terjatuh dari bentor. Melihat korban yang sudah berlumuran darah, Didin memilih meninggalkan lokasi.
Sementara itu sejumlah warga yang melihat kondisi Ningsi berupaya memberi pertolongan. Korban dievakuasi ke Puskemas Mananggu. Akan tetapi nyawa korban tak tertolong karena mengalami pendarahan hebat.
Informasi yang diperoleh gopos.id, korban mengalami 1 luka tusuk di bagian bawah telinga kiri; 1 luka tusuk di bagian pundak kiri; 3 luka tusuk di lengan kiri atas; serta 1 luka tusuk di bagian paha kiri. Selain korban juga mengalami luka sobek di bagian jari tengah, serta luka lecet di telapak tangan kiri dan lutut kiri.
Saat ini, kasus penikaman guru SDN 09 Mananggu telah ditangani oleh Polres Boalemo dan Polsek Mananggu. Pelaku penikaman sudah menyerahkan diri dan diamankan di Polres Boalemo(arif/adm-02/gopos)