GOPOS.ID, GORONTALO – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gorontalo secara efektif akan mulai Kamis, 7 Mei 2020. Sejalan hal itu, Gubernur Gorontalo menekankan kepada seluruh petugas di perbatasan Gorontalo agar tidak kompromi terhadap pelanggar aturan PSBB dan protokol kesehatan Covid-19.
Penegasan itu disampaikan Rusli Habibie saat meninjau perbatasan Gorontalo-Buol di Kecamatan Tolinggula, Rabu (6/5/2020). Pada kesempatan itu, Rusli mengecek kondisi posko, personil hingga kebutuhan operasional.
Menurut Rusli Habibie, jalur keluar masuk Gorontalo di daerah perbatasan harus steril.
“Jika (ada kendaraan) mencurigakan, dihentikan. Jika bawa sayur, logistik, diperiksa. Tapi jika sopirnya atau penumpangnya ada indikasi (corona), langsung disuruh pulang. Kalau dia orang Gorontalo dikarantina,” tegas Rusli.
Selain itu, Rusli Habibie turut menekankan pengawasan diperbatasan wajib memerhatikan pengunaan masker. Kemudian melakukan penyemprotan disinfektan.
“Penjagaan di perbatasan harus benar-benar steril tegas, Rusli Habibie.
Sementara itu Camat Tolinggula, Rizal Yusuf Kune, menjelaskan bahwa setiap hari terdapat sejumlah 300 petani sekitar Tolinggula yang keluar masuk perbatasan untuk bertani di wilayah Sulawesi Tengah. Sebagian besar merupakan petani jagung.
“Mereka jam setengah enam sudah start dari sini dan pulang sekitar jam 5 sore, bahkan ada yang malam. Tapi ini kita sudah batasi,” jelas Rizal.
Rizal menambahkan mereka juga sudah mengusahakan kartu identitas dan surat keterangan dari pemerintah desa. Selanjutnya harus selalu menggunakan ID card serta melapor ke petugas.(adm-02/gopos)