GOPOS.ID, GORONTALO – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengapresiasi perhatian anggota Komisi VIII DPR RI terhadap anak yang kurang beruntung.
Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo itu mendirikan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKS) Ummu Syahidah di Kelurahan Buladu, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo.
“Saya katakan kepada ibu Idah, jika terpilih jadi anggota DPR RI, tolong jangan hanya duduk diam di Senayan, tolong kembali ke daerah, lihat masyarakat kecil. Dan alhamdulillah banyak bantuan yang berhasil ibu Idah perjuangkan,” ungkap Rusli pada pelaksanaan pemberian bantuan di LKS Ummu Syahidah, Selasa (13/10/2020).
Lebih lanjut Gubernur dua periode itu menceritakan, inisiasi didirikannya rumah singgah Ummu Syahidah karena dukungan anggaran untuk penyandang masalah sosial sangat minim. Bahkan dalam kasus-kasus tertentu, istrinya itu tak jarang mengeluarkan anggaran pribadi.
Baca Juga: Duduk di Kursi Pesakitan, Darwis Moridu Bantah Memukul dan Menginjak-injak Awis Idrus
“Membuat rumah singgah ini juga menggunakan uang pribadi ibu. Sejak dulu ibu itu selalu memikirkan orang-orang kecil. Contohnya kemarin seluruh pondok pesantren dan TPQ, oleh beliau diperjuangkan di Kementrian Agama dapat bantuan kurang lebih Rp7 miliyar se provinsi. Kita juga dapat bantuan Al-quran. Di masa pandemi ini, tidak sedikit bantuan dari BNPB yang berhasil ibu Idah perjuangkan,” tambahnya.
Tak lupa Rusli juga berpesan untuk anak anak yang kurang beruntung tersebut, untuk terus bersyukur dan jangan mudah menyerah. Kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan diharapkan tidak membuat masa depan anak anak menjadi suram.
“Kalian adalah anak-anak yang masih perlu diperhatikan, masa depan masih panjang, saya tidak mau anak anak kita masih muda tapi masa depan suram. Terimakasih sekali lagi ibu Idah, atas usahanya membangun rumah singgah ini,” tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Rusli bersama Pembina LKSA Ummu Syahidah Idah Syahidah menyerahkan bantuan spesifik dari Kementerian PPA secara simbolis, berupa 180 paket bantuan spesifik untuk pemenuhan nutrisi tambahan seperti madu, vitamin, susu, dan makanan ringan. Ada juga peralatan mandi serta masker.
Untuk diketahui rumah singgah Ummu Syahidah diperuntukkan sebagai tempat tinggal sementara para penyandang masalah sosial. Baik gelandangan-pengemis (gepeng), anak terlantar hingga anak yang bermasalah dengan hukum. Ada 180 anak yang ditampung dengan usia antara lima hingga 17 tahun. (rls/adm-01/gopos)