GOPOS.ID, GORONTALO – Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, sangat prihatin terhadap penyelundupan minuman keras dari luar daerah ke Gorontalo. Apalagi penyelundupan miras tersebut makin marak di bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri.
“Kemarin saya ke perbatasan Gorontalo-Bolsel (Bolaang Mongondow Selatan). Di sana petugas berhasil mengaman miras. Ribuan liter jumlah,” ujar Rusli Habibie di hadapan wartawan, Selasa (19/5/2020).
“Di perbatasan Atinggola juga demikian. Kemarin petugas berhasil mengamankan 3.500 liter miras yang hendak dibawa masuk ke Gorontalo. Miras itu ditutup menggunakan sayur, seolah-olah di dalam mobil itu sayur,” sambung Rusli Habibie menambahkan.
Baca juga: PSBB di Gorontalo Diperpanjang hingga 31 Mei 2020
Menurut Rusli Habibie, maraknya upaya penyelundupan miras dalam jumlah besar berkaitan erat dengan permintaan. Layaknya hukum pasar, suplay and demand (penawaran dan permintaan). Di sisi lain, mayoritas masyarakat Gorontalo beragama muslim. Kemudian bulan suci Ramadan masih berlangsung.
“Apa tidak takut dosa. Ini yang mengundang bencana banjir, angin puting beliung, tanah longsor dan sebagainya,” ungkap Rusli Habibie menyampaikan rasa prihatin maraknya penyelundupan miras.
Diberitakan sebelumnya, penyelundupan miras ke Gorontalo saat ramadan dan menjelang Idulfitri terus marak. Uniknya penyelundupan miras itu dilakukan dengan menutupi miras sayur di atasnya. Upaya itu dilakukan untuk mengelabui petugas yang menjaga perbatasan.(adm-02/gopos)