GOPOS.ID, GORONTALO – Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, meminta para bupati dan wali kota agar dapat bersikap tegas. Yaitu terkait pembatasan akses keluar masuk orang, serta aktivitas masyarakat dalam rangka pencegahan corona virus disease (Covid-19).
Permintaan itu disampaikan Rusli Habibie di hadapan wartawan di Posko Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Gorontalo, Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Jumat (24/4/2020).
“Saya minta komitmen bersama para bupati dan wali kota terkait upaya pencegahan penyebaran Covid-19,” ujar Rusli Habibie.
Ketegasan para bupati/wali kota menjadi perhatian Rusli Habibie, karena hingga saat ini arus masuk dan keluar orang ke Gorontalo masih cukup tinggi. Ironinya para warga yang datang ke Gorontalo itu mayoritas berasal dari daerah yang termasuk zona merah.
“Melalu jalur laut, udara, darat. Ratusan bahkan ribuan orang masuk ke Gorontalo. Kita sudah tegaskan, mereka yang memiliki gejala covid-19 bila dia dari luar daerah, maka pada hari itu juga dipulangkan. Apabila dia orang Gorontalo, maka akan langsung dirujuk ke rumah,” ujar Rusli Habibie.
“Namun untuk pembatasan orang masuk di daerah-daerah perbatasan itu kewenangannya ada di pemerintah daerah. Kita sudah sepakati perbatasan dibuka puku 07.00 WITA hingga pukul 17.00 WITA. Oleh karena itu saya berharap teman-teman bupati/wali kota dapat menjalankan apa yang telah menjadi komitmen bersama,” tutur Rusli Habibie.
Baca juga: Ramadan, Akses Keluar-Masuk Gorontalo Bakal Ditutup
Begitu pula pembatasan aktivitas warga. Hingga saat ini, Rusli Habibie mengakui masih banyak orang yang beraktivitas di luar rumah. Padahal sejak beberapa waktu lalu pemerintah sudah mengeluarkan imbauan, bahkan larangan beraktivitas di luar rumah.
“Di pasar-pasar tradisional masih sangat ramai. Orang yang berjualan maupun yang datang berbelanja sangat banyak,” ungkap Rusli.
Bahkan yang lebih mengecewakan lagi bagi Rusli Habibie, sebagian pemerintah daerah terkesan tidak tegas untuk menerapkan komitmen membatasi aktivitas orang di luar rumah. Termasuk penyelenggaraan ibadah.
“Saya minta keseriusan semua. Kalau memang tutup, ya tutup. Kebijakan yang kita ambil ini untuk melindung masyarakat. Jadi kalau ada pemimpin yang tak tegas dengan hal ini, maka berarti tidak menyayangi rakyatnya,” tegas Rusli Habibie.(andi/gopos)