GOPOS.ID, GORONTALO – Selain minuman keras (miras). Peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di wilayah Gorontalo terbilang tinggi. Ironinya, barang haram tersebut mayoritas dipasok daerah dari luar daerah.
Menyikapi fenomena tersebut, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, meminta Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Provinsi Gorontalo bersama-sama untuk berantas narkoba di wilayah Gorontalo. Permintaan itu disampaikan Rusli Habibie saat menerima kunjungan Kepala BNNP Gorontalo, Suparwoto, Rabu (16/10/2019).
“Beliau (Gubernur Gorontalo) meminta agar membantu dirinya dalam mem-berantas Narkoba. Itu sudah menjadi tugas kami,” ungkap Suparwoto Kepala BNNP Gorontalo usai pertemuan.
Pria yang sebelumnya bertugas di Lemdikpol Mabes Polri ini menegaskan akan terus mengoptimalkan pekerjaanya di BNNP. Hal itu sebagaimana yang sudah berjalan selama ini.
“Saya kira semua itu sudah ada di Standar Operasional Prosedur (SPO), mengenai tata cara kami dalam memberantas Narkoba. Kalau memang SOP itu lemah, maka akan kita perkuat. Jika tidak aktif, maka akan diaktifkan” jelasnya.
“Namun, untuk lebih jelas, ketika terjadi perubaha SOP itu, maka sudah pasti BNN Pusat, yang mengubahnya” sambungnya.
Suparwoto akan mengkuti Serah Terima Jabatan (Sertijab), Kamis besok, (17/10/2019).
Sekadar informasi, data BNN menyebutkan prevalensi pengguna narkoba di Provinsi Gorontalo saat ini mencapai 1,9 persen. Atau sebanyak 10.244 orang dari total jumlah penduduk Provinsi Gorontalo.(adv-04/gopos)