GOPOS.ID, GORONTALO – Provinsi Gorontalo memiliki potensi green and blue economy sektor pariwisata yang sangat luas. Oleh karena itu diperlukan kolaborasi antar stakeholders (pemangku kepentingan) dalam mengembangkan berbagai aspek untuk memaksimalkan potensi yang ada. Dengan begitu potensi green and blue economy sektor pariwisata dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Demikian salah satu catatan penting diseminasi riset “Potensi Pengembangan Green and Blue Economy pada Sektor Pariwisata dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah” oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo. Diseminasi riset berlangsung pada Gorontalo Economic Outlook 2024 dengan tema Sinergi Stakeholders dalam Mendorong Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru melalui Pengembangan Green and Blue Economy Pariwisata dan Pertanian, di Lantai IV Kantor Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Rabu (6/11/2024).
Kepala Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, menyampaikan pasca Covid-19 sektor pariwisata di Provinsi Gorontalo tumbuh stabil. Hal itu tercermin pada pertumbuhan ekonomi Gorontalo yang berada di rentang 3-7 persen (yoy). Demikian pula pada hasil survei kegiatan dunia usaha (SKDU) yang dilaksanakan BI.
“Pada lapangan usaha akomodasi makan dan minum juga menunjukkan pertumbuhan,” kata Dian Nugraha.
Menurut Dian Nugraha, BI terus melakukan berbagai program untuk mendukung sektor pariwisata. Di antaranya melalui penguatan digitalisasi sistem pembayaran non-tunai seperti penerapan merchant discount rate (MDR) QRIS 0% untuk transaksi sampai dengan 500 ribu kepada merchant usaha mikro (UMI) yang berlaku mulai 1 Desember 2024.
“Bank Indonesia juga turut melakukan program pengembangan UMKM pendukung pariwisata,” ujar Dian Nugraha.
Pj Gubernur Gorontalo melalui Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofyan Ibrahim, mengungkapkan Covid-19 memberi pengaruh signifikan terhadap perekonomian Gorontalo. Sebelum covid-19, perekonomian Gorontalo senantiasa tumbuh di atas rata-rata nasional. Namun saat covid melanda, perekonomian Gorontalo mengalami kontraksi yang cukup dalam.
“Sekarang kita semua sedang berupaya agar pertumbuhan ekonomi Gorontalo bisa kembali seperti sebelum Covid-19,” ujar Sofyan Ibrahim.
Sofyan menambahkan, Gorontalo Economic Outlook merupakan wadah komunikasi strategis untuk mendorong sinergi stakeholders seluruh wilayah kabupaten/kota Gorontalo untuk bersama-sama membangun dan mendorong pertumbuhan ekonomi Gorontalo ke depan.
“Pemerintah Provinsi Gorontalo siap mendukung dan mengintegrasikan sinergi antar stakeholders untuk memberikan kontribusi nyata dalam membangun pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ungkap Sofyan Ibrahim.(hasan/gopos)