GOPOS.ID, GORONTALO – Setelah komiditi jagung. Provinsi Gorontalo kini memiliki komoditi baru untuk ekspor ke manca Negara. Komoditi tersebut berupa wood pellet atau Pelet Kayu. Produk energi terbarukan itupun telah dilakukan eskpor perdana sebanyak 34 ton ke Korea Selatan (Korsel).
Pemberangkatan ekspor perdana pelet kayu sebanyak 34 ton ini secara simbolis dilakukan Gubernur Gorontalo Drs.Rusli Habibie,MAP di Pelabuhan Anggrek, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Kamis (18/7/2019). Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin, Kepala Diskumperindagkop M.Nadjamuddin, perwakilan bea cukai, serta pimpinan perusahaan pengekspor pelet kayu.
Pelet kayu yang diekspor ini merupakan hasil Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dikelola PT Mitra Cipta Permata di Desa Monano, Kecamatan Monano, Kabupaten Gorontalo Utara.
Baca juga: Demo Mahasiswa UNG Diwarnai Saling Dorong, Pintu Kaca BAKP Pecah
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie pada kesempatan tersebut mengemukakan, bila selama ini jagung menjadi ekspor Gorontalo, kali ini ada pula produk pelet kayu yang dikelola PT Mitra Cipta Permata.
“Tentu ini merupakan sebuah sumbangsih istimewa untuk negeri. Mengingat ekspor pelet kayu merupakan salah satu potensi lokal yang harus terus digali dan dikembangkan,” ujar Rusli Habibie.
Lebih lanjut Rusli Habibie menyampaikan, ekspor pelet kayu ini merupakan terobosan yang berhasil diwujudkan bersama oleh Karantina Pertanian, Bea dan Cukai serta Diskumperindag Gorontalo. Sehingga eskpor produk pelet kayu ini keluar atas nama Provinsi Gorontalo.
“Semua dokumen terkait ekspor diterbitkan oleh dan atas nama Provinsi Gorontalo. Dan hal ini dilaukan untuk memperkokoh perekonomian Provinsi Gorontalo,” kata Rusli Habibie.
Sekadar informasi, Wood Pellet atau Pelet Kayu merupakan bahan bakar pengganti batubara. Kebutuhan pelet kayu terutama di negara empat musim sangat tinggi. Sehingga hal itu menjadikan wood pellet sebagai salah satu komoditi potensial ekspor.(adm-02/gopos)