GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, sepanjang bulan Mei 2025 Gorontalo mengalami deflasi sebesar -1,68 persen (month to month/mtm).
Angka deflasi ini lebih rendah jika dibandingkan dengan deflasi secara nasional sebesar -0,37 persen dan menjadikan Gorontalo sebagai daerah dengan angka deflasi terendah di seluruh Indonesia pada bulan Mei 2025.
“Pada bulan Mei 2025 mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibanding April 2025, dimana pada bulan April 2025 waktu itu masih terjadi inflasi 1,09 persen, di bulan Mei terjadi deflasi -1,68 persen,” kata Plt Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Dwi Alwi Astuti, Senin (2/6/2025).
Menurut catatan BPS pula, penyebab terjadinya deflasi sepanjang bulan Mei 2025 disebabkan oleh deflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -4,55 persen, yang memiliki andil sebesar -1,70 persen dari seluruh kelompok pengeluaran.
Sementara penyumbang deflasi berikutnya disumbang oleh kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar -1,38 persen dengan andil sebesar -0,07 persen dari seluruh kelompok pengeluaran.
“Jika kita lihat lebih detail pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, yang mengalami deflasi diantaranya adalah tomat (-0,31), cabai rawit (-0,23), ikan selar (-0,20), ikan layang (-0,18) dan bawang merah (-0,17). Itulah yang menyebabkan deflasi terbesar di kelompok pengeluaran ini,” terang Astuti.
Diterangkan Astuti pula, bahwa sepanjang tahun 2025 hingga bulan Mei (Year To Date/ytd), Gorontalo sudah mengalami inflasi 0,68 persen. Angka itu diambil dari kenaikan harga cabai rawit, emas perhiasan, ikan cakalang, tomat hingga kopi bubuk.(adm03gopos)