GOPOS.ID, GORONTALO – Provinsi Gorontalo sudah siap melaksanakan Ujian Nasional (Unas). Berbeda dengan tahun sebelumnya. Unas tahun ini di Gorontalo 100 persen dilaksanakan secara komputerisasi. Atau Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
UNBK akan digelar bertahap. Diawali jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada 25-28 Maret 2019. Disusul jenjang Sekolah Menengah Atas dan Madrasa Aliyah (SMA/MA) pada 1-8 April 2019. Setelah itu Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) pada 22-25 April 2019.
Total peserta UNBK jenjang menengah atas tahun ini sebanyak 18,394 siswa. Rinciannya, jenjang SMK sebanyak 5.746 siswa. Jenjang SMA sebanyak 8.552 siswa. MA sebanyak 1.862 siswa. Paket C sebanyak 2.234 pelajar.
Untuk jenjang SMP/MTs peserta didik yang akan mengikuti UNBK 2019 sebanyak 20.385 siswa. Kemudian paket B sebanyak 1.044 pelajar.
Plt Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Provinsi Gorontalo Ramla Habibie mengungkapkan, pelaksanaan UNBK 100 persen di Gorontalo tidak lepas dari dorongan seluruh pihak. Khususnya Gubenur Gorontalo Rusli Habibie, yang sejak 2015 langsung menerapkan Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Yakni UNBK.
“Pada 2015 baru dua sekolah yang menerapkan UNBK. Di tahun 2016 bertambah menjadi 19 sekolah. Tahun 2017 bertambah lagi menjadi 193 serta di tahun 2018 menjadi 578 sekolah,” papar Ramla Habibie yang ditemui gopos.id usai pelatihan proktor jenjang SMP, di Grand Q Hotel, Kota Gorontalo, Sabtu (10/3/2019).
Baca juga : GenBI Gorontalo Beri Simulasi Ujian Nasional Tingkat SMA Sederajat
Kiprah Provinsi Gorontalo dalam pelaksanaan UNBK menunjukkan tren positif. Pada rapat koordinasi persiapan UNBK 2018, Pupendik menilai Gorontalo berhasil menangani masalah-masalah UNBK 2017 secara mandiri. Bahkan Gorontalo diminta berbagi tips penanganan masalah UNBK di daerah. Terutama masalah kerja sama dengan instansi terkait seperti PLN.
“Kita selalu berkoordinasi dengan PLN agar pada saat UNBK tidak ada pemadaman. Begitu juga dengan penyedia jasa internet. Kita maksimalkan koordinasi kita,” ungkap Ramla.
Tren positif Gorontalo berlanjut pada UNBK 2018. Gorontalo termasuk jajaran provinsi yang berhasil meningkatkan UNBK secara signifikan. Pada 2018 hanya ada dua daerah yang 100 persen UNBK. Yakni DKI Jakarta dan DIY Yogyakarta.
Kemudian 6 provinsi yang berlabel kuning yang artinya sudah melaksanakan UNBK di atas 70 persen. Yaitu Jawa Timur (93,26 persen), Gorontalo (89,42 persen), Bangka Belitung (85,20 persen), Aceh (84,65 persen), Jawa Tengah (78,80 persen) serta Kalimantan Selatan (75,18 persen).(andi/gopos)