GOPOS.ID, GORONTALO – Pengembangan Geopark Gorontalo dengan salah satu fokus Danau Limboto memberikan multimanfaat. Selain manfaat untuk wisata, geopark juga merupakan langkah untuk menyelamatkan Danau Limboto.
Sebagaimana diketahui, Danau Limboto merupakan salah satu aset sumber daya geologi milik Provinsi Gorontalo. Danau Limboto berperan sebagai pencegah banjir, tempat penyimpanan air, sumber air pengairan, lahan perikanan serta habitat berbagai flora dan fauna.
Namun di sisi lain, Danau Limboto menyimpan potensi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki menguraikan, berdasarkan data tataan tektonik Indonesia oleh pakar geologi indonesia, Gorontalo harus mewaspadai ancaman bahaya gempa bumi dan tsunami. Sebagai daerah yang rawan bencana, Gorontalo dikepung 4 patahan yang sewaktu-waktu bisa menimbulkan gempa bumi dan tsunami.
“Posisi Gorontalo ini unik, karena di daerah ini terdapat ancaman gempa dari 4 sisi, yaitu sesar di laut sebelah utara, sesar yang memotong daratan Gorontalo, serta sesar di sebelah selatan dan timur. Berdasarkan data ini salah satu sesar yang melintasi dataran gorontalo berada tepat membelah danau Limboto,” kata Budiyanto menguraikan.
Baca juga: Pemprov-RHIN Jepang Kembangkan Geopark Gorontalo
Lebih lanjut Budiyanto mengungkapkan, data dari salah satu ahli geologi Jepang yaitu Masayuki Sakakibara (RIHN Jepang), potensi bencana ini ditandai dengan adanya potensi sumber air panas di daerah Pentadio. Lazimnya sumber air panas berada di daerah yang memiliki gunung berapi/potensi vulkanik.
“Untuk itu perlu adanya riset lebih dalam mengenai potensi kebencanaan akibat adanya sesar yang melintasi wilayah Gorontal. Khususnya Danau Limboto,” urai Budiyanto.
Sementara itu kondisi Danau Limboto saat ini sudah sangat memprihatinkan. Berdasarkan data, luas danau Limboto berkurang seluas 4.304 Hektar (62,6%) atau rata –rata susut luas danau mencapai 66 hektar pertahun.
“Inilah yang menjadi salah satu konsen Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk mengangkat Danau Limboto sebagai salah satu geosite. Sehingga perlu dilaksanakan riset terkait warisan geologi sebagai bagian dari potensi pengembangan Geopark Gorontalo yang nantinya diharapkan akan menciptakan produk geowisata yang melindungi geoheritage. Membantu membangun komunitas, mengkomunikasikan dan mempromosikan warisan geologi di Indonesia,” pungkas Budiyanto.
Di sisi lain, pertemuan-pertemuan terkait riset ini juga telah dilakukan oleh Bappeda bekerjasa dengan RIHN beberapa waktu lalu. Riset nantinya akan melibatkan perguruan tinggi yang ada di Gorontalo seperti Universitas Negeri Gorotalo dan perguruan tinggi lainnya seperti Institut Teknologi Bandung.(hasan/gopos)