GOPOS.ID, GORONTALO – Walaupun sempat diterpa hujan deras disertai angina kencang. Gebyar Safar 1441 H yang dipusatkan di Desa Pangi, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) berlangsung semarak, Rabu (23/10/2019). Sebanyak 5.000 bungkus nasi kuning disajikan dalam perayaan yang turut dihadiri Bupati Bone Bolango, Hamim Pou, itu.
Sajian nasi bungkus ini memiliki makna tersendiri yang melekat di masyarakat Suwawa. Salah satunya dalam setiap pelaksanaan doa bersama, makanan yang selalu disajikan adalah nasi kuning.
“Nasi kuning itu melambangkan leluhur kita,” ujar Kepala Desa Pangi, Saprin Suleman, kepada wartawan.
Menurut Saprin, penyelenggaran Gebyar Safar Bonebol merupakan salah satu bagian dari optimisme warga desa setempat, dalam pariwisata. Tidak hanya pembangunan wisata dari segi infrastruktur, juga dikembangkan budaya leluhur yang sudah mulai hilang seiring perkembangan zaman.
“Mandi safar setiap tahun dilaksanakan. Tapi kami pemerintah desa tahun ini mengemasnya dengan gebyar. Jadi kemarin kami menyajikan 2.500 nasi kuning dan tahun ini kami sediakan 5000 bungkus,” ungkap Saprin.
“Mandi safar ini menurut leluhur kita terdahulu, selain kita berdoa kepada Allah dijauhkan dari mala petaka, bertambah rezeki, umur Panjang. Tahun ini kita adakan mandi safar dengan gebyar ini agar silaturahmi warga di sini bisa terjaga,” tambahnya.
Meskipun sebelumnya sempat diguyur hujan, pelaksanaan gebyar ke-dua tersebut sukses terlaksana. Antusias masyarakat dan keterlibatan Bupati Bone Bolang yang mandi safar langsung bersama masyarakat menambah hikmatnya rangkain acara tersebut. (muhajir/gopos)