GOPOS.ID, GOPOS.ID – Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menyusun rancangan pembelajaran semester (RPS) 4.0. Penyusunan RPS 4.0 ini sebagai inovasi fakultas dalam mempersiapkan perubahan pembelajaran yang relevan dengan kondisi kekinian seperti perkembangan teknologi dan informasi.
Selain itu, penyusunan RPS ini selaras dengan program Kemendikbud tentang kampus merdeka dan merdeka belajar. Pembelajaran ini berbasis methode, masalah termasuk projek di lapangan. Sehingga, mahasiswa diberikan kemerdekaan belajar di luar kampus dengan monitoring serta pemberian bobot SKS.
“Perubahan itu harus sejalan dengan perubahan pembalajaran,” ungkap Dekan FIP UNG Dr. Arwildayanto usai workshop penyusunan rencana pembelajaran semester 4.0 (RPS) dan sosialisasi penelitian dan pengabdian pada masyarakat, Fakultas Ilmu pendidikan, UNG, Sabtu (20/2/2021).
Dalam workshop tersebut, para dosen di lingkup FIP didorong mampu menyusun RPS yang berISBN dan terkompilasi dalam sebuah buku. Program tersebut juga bakal memberikan dosen insentif agar mampu mencapai 100 mata kuliah dalam satu minggu.
“Nanti kami akan upload di website jurusan masing-masing. Sehingga harapannya website tersebut, dikunjungi oleh 2018 orang yang mahasiswa aktif sekarang. Reting website juga turut naik,” ungkap Arwildayanto.
Selain penyusunan RPS, workshop yang diselenggarakan oleh FIP turut menyosialisasikan penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan salah satu tri dharma perguruan tinggi yakni penelitian dan pengajaran.
“Jadi di awal tahun kita melakukakan workshop. Skim-skim yang mereka dapatkan dari pembelajaran baik bersumber dari kementerian maupun dari LP2M. Nanti dari LP2M bakal menjelaskan skim apa saja yang diabiayai oleh UNG di tingkat universitas. Sehingga tidak ada lagi penelitian mandiri yang dadak-dadakan. Kami berharap ada perencanaan yang baik sistematis yang bisa dikerjakan satu tahun ini,” papar Arwildayanto.
Arwildayanto mengatakan, output dari penelitian dan pengajaran tersebut dapat mendorong penaikan pangkat dosen di fakultas.
“Jadi kami ada kebaruan kebijakan semua dosen yang tidak mengalami penaikan pangkat dalam 5 tahun terakhir kami memberikan penugasan penelitian yang kami biayai Rp 6 juta rupian per judul,” bebernya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Harto Malik mengapresiasi penyelenggaraan workshop oleh FIP di awal tahun ajar semester genap.
“Upaya kita ketika sudah berada dalam ruang kelas mahasiswa sudah tau apa yang akan mereka pelajari dan apa kontrak kita dengan mereka,” ungkapnya. (muhajir/gopos)