GORONTALO, GOPOS.ID – Mulai tayang hari ini, Rabu (21/3/2019), Film ‘Pohon Terkenal’ garapan Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia disambut antusias masyarakat. Film yang dibintangi Umay Shahab dan Laura Theux ini menjadi ajang nostalgia bagi alumni taruna taruni Polri.
Sebab film ini mengambil latar Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, tempat perwira polisi di didik sejak muda. Kisahnya berpusat pada tiga orang taruna baru bernama Bara Maulana (Umay Shahab), Ayu Sekarwati (Laura Theux), dan Johanes Solossa (Raim Laode).
Mereka harus mengucapkan selamat tinggal kepada kehidupan remaja normal karena masa depan mereka tidak lagi menjadi milik sendiri.
Di edisi perdanannya, jajaran Polda Gorontalo bersama-sama masyarakat beramai-ramai memadati XXI Gorontalo. Bahkan sejak siang hari, Film ini sudah mendapat antusias yang besar dari masyarakat. “Filmnya bagus. Menginspirasi kami untuk menjadi polisi, apalagi menjadi akpol,” ucap Muhajir salah satu penonton remaja ‘Pohon Terkenal’.
Baca juga : Kapolda Gorontalo Siap Kawal dan Amankan Pemilu 2019
Sementara itu, beberapa alumni Akpol juga ikut terbawa dengan kisah pengalaman mereka ketika berada di akademi kepolisian tersebut. Kapolda Gorontalo, Brigjen Pol.Drs. Rachmad Fudail.,MH mengungkapkan bahwa film tersebut mengambarkan pendidikan taruna-taruni Polri ketika berada di akademi.
“Dalam mempersiapkan perwira yang unggul dibutuhkan seleksi yang begitu ketat serta pendidikan yang begitu disiplin,” ucapnya.
Dari film ‘Pohon Terkenal’ juga memberi gambaran kepada masyarakat bahwa untuk menjadi seorang perwira polisi tidak pandang bulu. Seluruh masyarakat punya kesempatan yang sama.
“Dengan adanya film ini, kita berharap masyarakat dan orang tua mempersiapkan anaknya untuk masuk ke Akpol. Dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menjadi perwira,” tutur Jenderal Bintang Satu tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa selama pendidikan di Akpol sendiri, tidak ada kekerasan yang di didik oleh instruktur maupun pengasuh. “Sudah seperti itu gambarannya,” singkatnya.
Dalam ceritanya, Bara, yang menganggur setelah lulus SMA, akhirnya bersedia masuk Akpol atas desakan sang ibu. Menurut ibunya, ‘Akpol itu gratis’.
Potongan dialog yang merujuk ke kondisi ekonomi keluarga Bara itu disambung dengan pidato instruktur ketika Bara sudah masuk Akpol. “Taruna, susah, senang, merasakan bersama. Tidak ada, ‘Kau anak siapa’ atau ‘Berapa banyak duitmu.’ Kalian di sini sama!”
Judul Pohon Terkenal sendiri adalah sebutan bagi taruna pria dan wanita yang gemar membuat masalah. Tampak bahwa Bara, Maulana, dan Ayu adalah tiga ‘pohon terkenal’ itu.
Selain dinamika pendidikan taruna dan persahabatan mereka, trailer juga memotret relasi khusus antara Bara dengan Ayu.
Produksi ini bukan kali pertama Polri membuat kegiatan perfilman. Sejak 2014, Divisi Humas Polri telah membuat kompetisi film pendek tahunan bernama Police Movie Festival. (andi/gopos)