GOPOS.ID, GORONTALO –SA (19) dan IH (17) seketika tertunduk. Dua tersangka kasus penembakan panah wayer di Jl. Husni Thamrin, Kelurahan Limba U1, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo itu, tak banyak bicara. Bahkan IH, yang masih duduk di bangku SMA terisak sambil menyeka bulir air mata yang membasahi pipinya.
“Saya sangat menyesal Bu,” ucap IH kepada Anggota DPR RI, Idah Syahidah, Rabu (12/2/2020).
Idah sengaja datang ke Polres Gorontalo Kota untuk menemui dua tersangka penembakan panah wayer, SA dan IH. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk keprihatinan Idah Syahidah atas kasus panah wayer yang melibatkan anak-anak di bawah umur.
“Kasihan lho, umur kalian masih sangat muda,” ujar Idah saat berbincang dengan SA dan IH.
Lebih Idah Syahidah turut memberikan nasehat kepada SA dan IH agar tak mengulangi perbuatannya. Sebab perbuatannya tersebut telah membuat masyarakat resah. Begitu pun pihak keluarga turut menanggung akibat yang diperbuat.
“Ini menjadi pengalaman berharga buat kalian. Mudah-mudahan tidak terulang lagi. Jangan siakan-siakan masa remaja, masa muda kalian,” kata Idah memberi nasehat.
“Emosi harus direm. Jangan kamu menerima sesuatu langsung bereaksi. Harus lebih sabar,” sambung Idah Syahidah yang didampingi Waka Polres Gorontalo Kota, Kompol Zulkarnain.
Baca juga: News Flash: Gubernur Gorontalo Pastikan Nasib PTT Berlanjut Hingga 2023
Pada kesempatan itu, Idah turut mengajak kepada SA untuk kembali bersekolah. Demikian pula, IH yang saat ini sedang duduk di bangku SMA. Idah berharap keduanya bisa melanjutkan pendidikan.
“Kamu sekolah lagi. Kamu ini akan menjadi orang hebat kalau sekolah,” ucap Idah Syahidah.
Sementara itu Kompol Zulkarnain menyampaikan, insiden penembakan panah wayer ini dipicu oleh dendam.
“Sesuai pengakuan pelaku, insiden penembakan panah wayer berawal dari penganiayaan. Kemudian pelaku balas dendam dengan menembakkan panah wayer,” ujar Kompol Zulkarnain kepada Idah Syahidah.
Terkait masalah panah wayer, Idah Syahidah mengimbau pihak Kepolisian membuat iklan-iklan layanan masyarakat, serta lebih memperketat patroli di Provinsi Gorontalo. Khusunya Kota Gorontalo.
Sejalan dengan itu, Idah juga turut menekankan peran serta orang tua.
“Keluarga salah satu yang menjadi peran penting terutama orang tua, dalam mencegah hal ini terjadi. Ini bukan lagi kenakalan remaja tapi sudah masuk di kriminal,” ungkap Idah.(Ari/gopos)