GOPOS.ID, GORONTALO – Seorang oknum honorer di Bone Bolango, AA alias Andi, nekat membacok iparnya, Rohim Adam. Peristiwa berdarah yang terjadi di Desa Huntu Barat, Kecamatan Tapa, Bone Bolango, Sabtu (2/7/2022) pukul 15.30 Wita itu dipicu rasa dendam Andi terhadap Rohim.
Informasi yang dirangkum gopos.id, sebelum terjadi peristiwa pembacokan, Rohmin sedang berkumpul dengan anggota keluarga di dalam kamar. Tak lama berselang, perempuan yang berprofesi guru itu keluar dari dalam kamar. Saat itu, Rohmin berpapasan dengan Andi yang sudah memegang sebilah parang. Seketika Andi langsung melayangkan parang yang dipegangnya ke arah kepala Rohmin.
Rohmin bergerak refleks menghindar bacokan parang yang dilayangkan Andi. Perempuan berusia 50 tahun itu lantas lari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Namun Andi yang sudah diliputi emosi menjadi kalap. Ia terus mengejar sembari melayangkan tebasan parang ke arah kakak iparnya. Rohmin yang kalah tenaga sempat jatuh tersungkur saat berlari menyelamatkan diri. Akibat peristiwa itu, Rohmin mengalami luka sobek di bagian kepala, di bagian hidung, serta tiga jari lengan kanan putus.
Sementara itu saat kejadian berlangsung, anggota keluarga lainnya berupaya meminta pertolongan warga dan tetangga. Sejumlah warga Desa Huntu Barat bergegas ke lokasi untuk menenangkan emosi Andi. Selang beberapa Andi lalu datang ke Polsek Tapa untuk menyerahkan diri.
Kapolsek Tapa, Bone Bolango, Iptu Muhammad Atmal Fauzi, mengemukakan saat ini AA sudah diamankan di Polsek Tapa. Sementara korban sudah ditangani di Rumah Sakit Toto Kabila, Bone Bolango, dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo.
“Korban mengalami luka sobek di bagian kepala, hidung, serta lengan kanan,” ungkap Iptu Muhammad Atmal.
Mantan Kapolsek Dungingi, Kota Gorontalo, ini mengatakan dari hasil pemeriksaan, AA mengaku menganiaya iparnya karena merasa dendam. Sebelum kejadian penganiayaan, AA mengaku sedang berada di dalam kamar mandi untuk buang air. Saat itu aliran air ke kamar mandi dimatikan, sehingga AA emosi lalu mengambil parang di dalam kamar lalu menemui korban.
“Pelaku yang tak lagi mampu menahan emosi lalu melayangkan parang ke arah korban,” ungkap Da’i Polisi terbaik se-Indonesia itu.(isno/gopos)