GOPOS.ID, GORONTALO – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menemukan anak umur 1 tahun 3 bulan yang menderita stunting tapi mengidap penyakit pneumonia, di Desa Ibarat Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Kamis (05/01/2023).
Pemberian bantuan dilakukan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo, Gamaria P. Monoarfa memerintahkan untuk dirujuk ke RSUD dr. Hasri Ainun Habibie guna mendapat penanganan yang intensif.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Yana Yanti Suleman mengungkapkan langkah cepat yang dilakukan untuk merujuk dimaksudkan untuk mencegah agar tidak terjadi keparahan akibat penyakit yang diderita.
“Saat kami temukan kemarin di Ibarat, matanya cekung, anaknya lemas dan dehidrasi,” kata Yana.
Saat ini pasien telah ditangani oleh tim dokter dan telah menunjukkan kondisi yang stabil dan sudah dalam kondisi baik.
“Alhamdulillah sudah ada perubahan dan dan sudah membaik, Insya Allah akan dikawal sampai sembuh,” tutur Yana.
Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia. Prevalensi balita stunting di dunia sebesar 22,9% dan keadaan gizi balita pendek menjadi penyebab 2,2 juta dari seluruh penyebab kematian balita di seluruh dunia. Indonesia merupakan peringkat ke 5 stunting tingkat dunia. Prevalensi stunting di Indonesia sebesar 9 juta orang atau 37%.
“Penyakit infeksi merupakan salah satu penyebab stunting dan hasil penelitian menunjukkan bahwa riwayat penyakit infeksi yang berhubungan dengan stunting yaitu penyakit diare, ISPA, kecacingan dan TBC berhubungan dengan kejadian stunting,” ucap Yana..
Menutup Yana mengimbau agar upaya promotif dan preventif harus menjadi prioritas utama dalam penanganan stunting agar stunting tidak terjadi lagi demi generasi penerus yang sehat, pungkasnya. (Putra/Gopos)