GOPOS.ID, GORONTALO – Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Provinsi Gorontalo semakin sukses di tingkat nasional. Dari yang semula hanya berada pada urutan ke 32 dari 34 provinsi se Indonesia dalam penilaian pengelolaan arsip pada tahun 2016, di tahun 2019 bertekad untuk bisa menembus 10 besar nasional.
Menurut Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Provinsi Gorontalo, Yosef P. Koton saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (10/12/2019), berdasarkan hasil audit pengeloaan arsip pada tahun 2017, Arpusda Gorontalo naik ke urutan 26. Pada tahun 2018 naik lagi menjadi urutan 14 dan di tahun 2019 diharapkan bisa masuk 10 besar nasional.
“Berbagai program, kegiatan dan kebijakan kita masukkan sehingga penilaian dari pusat bisa bertambah”, jelas Yosef.
Ia menguraikan hal paling mendasar dari perubahan kearsipan di Arpusda sekarang adalah penataan arsip.
“Penataan arsipnya makin tertib, sehingga untuk mencari arsip di sini hanya butuh waktu kurang dari lima menit. Kita juga sudah melakukan program-program kearsipan”, imbuh Yosef.
Kedepan digitalisasi arsip sudah diterapkan di Dinas Arpusda Provinsi Gorontalo dan bukan lagi secara manual kata Yosef.
Dalam tahun ini Dinas Arpusda telah memenangkan berbagai lomba seperti juara 3 nasional lomba LKP dan juara 1 nasional Pameran Khasanah. Dinas Arpusda juga menjadi lokasi studi banding dari daerah lain tentang pengeloaan kearsipan.
Program lainnya yang diterapkan yaitu inklusi sosial. Dalam program ini perpustakaan bukan saja sebagai gudang ilmu, namun dapat langsung dipraktekkan berdasarkan bahan pustaka yang menjadi koleksi perpustakaan.
Inklusi sosial yang telah dilakukan oleh Dinas Arpusda Provinsi Gorontalo seperti yang berkaitan dengan UKM seperti pembuatan kripik pisang, kripik jagung,dan pembuatan sambal putungo. Selain itu juga ada beberapa keterampilan yang diajarkan seperti bahasa Inggris, komputer, menari dan lainnya. (rls/andi/gopos)