GOPOS.ID, GORONTALO – Nahas menimpa Wahyu S Muhidin, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo. Ia mengalami pendarahan di bagian hidung serta patah gigi. Itu setelah Wahyu diduga dianiaya oleh temannya berinisial U, Jumat (5/7/2019) pukul 20.40 wita.
Dugaan penganiayaan yang menimpa Wahyu terjadi di Jl. Gelatik, Kelurahan Heledulaa Utara, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo. Berawal ketika Wahyu sedang duduk nongkrong bersama beberapa rekannya di depan sebuah tempat pengisian ulang air di Jl. Gelatik. Letaknya tak berapa jauh dari kampus IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Sambil nongkrong, Wahyu sedang memainkan gadget (handhpone) yang dipegangnya. Tiba-tiba datang dua pria yang mengenakan masker. Salah satunya dikenali Wahyu berinisial U.
“Tiba-tiba pelaku (U) datang, dan langsung melayangkan pukulan sebanyak tiga kali kepada saya,” ujar Wahyu yang dua hari sebelumnya menjadi Kordinator Lapangan (Korlap) Aksi Mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo di Kampus II IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Baca juga: Sandiwara Diculik, Mahasiswi Poltekkes Gorontalo Minta Maaf
Usai melayangkan pukulan, lanjut Wahyu, lelaki U dan temannya langsungg meninggalkan lokasi. Namun akibat penganiayaan tersebut, Wahyu mengalami pendarahan di hidung serta sebuah gigi patah.
“Pelaku memukul saya dengan tangan kanan terkepal. Pukulan itu tepat mengenai wajah dan hidung saya,” ujarnya.
Sesaat setelah kejadian, Wahyu langsung menempuh jalur hukum. Ia melapor kejadian yang dialami ke Polsek Kota Timur. Usai memberi laporan, Wahyu melakukan visum di Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo.(aldi/gopos)
Baca juga: Mahfud MD Bahas Rekonsiliasi Pasca Pemilu di Gorontalo