GOPOS.ID, BLITAR – Untuk menghadapi tatanan hidup baru atau new normal life, maka pemeritah kabupaten (Pemkab) Blitar membentuk Kampung Tangguh Covid-19, yang di dalamnya terdapat kearifan lokal.
Dari beberapa kampung tangguh yang ada di kabupaten Blitar, kampung tangguh Desa Kedalrejo, Kecamatan Srengat terpilih mewakili kabupaten Blitar. Pada perlombaan tingkat provinsi dalam kategori nol persen orang terpapar virus corona.
“Adanya pandemi ini harus memperkokoh semangat gotong-royong untuk menghadapi Covid-19. Dengan melestarikan kearifan lokal dalam menjalani kehidupan new normal, adalah satu cara untuk memutus mata rantai Covid-19,” ujar Suhar kepada gopos, di kediamannya, Sabtu (21/11/2020).
“Dan desa kami yang ditunjuk mewakili kabupaten Blitar di ajang lomba “Kampung Tangguh” yang diadakan pemerintah provinsi Jawa Timur beberapa bulan yang lalu.
Dimana didalamnya terdapat tingkat partisipasi masyarakat untuk berinisiatif mengatasi masalah secara mandiri dalam menangkal pandemi virus berbahaya ini,” ungkapnya.
Suhar mengurai, didalam perlombaan tersebut yang di nilai adalah pemenuhan secara mandiri oleh masyarakat, mulai dari penyediaan ruang isolasi, posko kesehatan, dapur umum, relawan, hingga lumbung pangan yang dapat dimanfaatkan secara bersama.
“Disamping itu, ketersediaan bahan obat-obatan secara herbal atau alami juga tersedia di desa tersebut, guna meningkatkan ketahanan tubuh atau imu n,” imbuh Suhar.
Suhar menambahkan, adanya dampak Covid-19 ini, awalnya yang paling terdampak adalah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Karena hasil produknya tidak bisa keluar dikarenakan adanya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Guna mengatasi hal tersebut, Kata Suhar, pihaknya (pemerintah desa) bersama lembaga pelatihan menggelar pelatihan management marketing atau pemasaran secara online.
“Hasilnya luar biasa. Justru dengan adanya pandemi covid-19 hasilnya meningkat. Sedangkan anggaran kita ambilkan dari dana desa,” tuturnya.
Terakhir Suhar berpesan, kepada masyarakat desa Kedalrejo pada umumnya agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Kata dia, pandemi belum berakhir, sehingga harus melakukan 3M. Yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak ketika aktivitas diluar rumah.
“Warga tidak boleh acuh dan harus tetap ikuti protokol kesehatan yang sudah ditentukan, ketika berada di luar rumah,” pungkasnya.(adv/kmf/ari)