GOPOS.ID – Provinsi Gorontalo kian menegaskan diri sebagai salah satu daerah lumbung jagung di Indonesia. Setelah sukses mencapai produksi 1,5 Juta ton tahun 2017 lalu, di semester II tahun 2018 produksi jagung Gorontalo sudah mencapai 778.480 Ton.
Kemudian naik di tahun 2018 1.580.367 ton. Nah di tahun 2019, produksi jagung Gorontalo naik lagi sebanyak 150 ribu ton dari total 1,7 juta ton produksi jagung Gorontalo pada tahun 2019.
“Saat itu produksi naik signifikan karena kita mendapatkan program CCB (Celebes Corn Belt) dari Kementrian Pertanian. Seingat saya semua daerah di Sulawesi mendapatkan bantuan termasuk Gorontalo. Kita Gorontalo kira-kira mendapatkan 80 Ton bibit jagung. Namun saat itu belum banyak lahan terbuka. Sekarang lahan kita semakin banyak dan bisa memberikan produksi yang besar,” kata kepala dinas Pertanian Muljadi D. Mario beberapa waktu lalu.
Baca juga : Tiba Lebih Dulu, Mentan Langsung Cek Lokasi Panen Raya Jagung di Gorut
Kondisi ini tentu mendapatkan apresiasi dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat mengecek persiapan panen raya jagung di Desa Botuwombato, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Kamis (28/2/2019).
“Tahun lalu Gorontalo mampu mengekspor 113 ribu ton dari target 58 ribu ton. Capaiannya naik dua kali lipat,” ucap Mentan.
Amran mengutarakan hal menarik dari panen raya jagung di Provinsi Gorontalo adalah target ekspor jagung yang tahun ini naik menjadi 150 ribu ton dari total 1,7 juta ton produksi jagung Gorontalo pada tahun 2019.
“Tahun ini target ekspor itu naik menjadi 150 ribu ton. Ini menjadi kebanggaan dan sekaligus menunjukkan jagung kita melimpah,” tandasnya. (andi/gopos)