GOPOS.ID, GORONTALO – Serikat buruh di Gorontalo menggelar aksi unjuk rasa membawa lima tuntutan kepada pemerintah, Selasa (11/6/2024).
Adapun lima tuntutan mereka di antaranya, menolak PP Tapera, menolak KRIS BPJS Kesehatan, menolak UKT Mahasiswa, menolak outsourcing dan tolak upah murah.
Koordinator aksi Andrika Hasan menyatakan, kebijakan Tapera ini tidak adil dan hanya menambah beban ekonomi bagi para buruh.
“Kami sudah banyak terbebani dengan aturan pemerintah. Tapera hanya menambah penderitaan rakyat,” ujarnya.
Para buruh juga meminta agar pemerintah mencabut PP Tapera dan mencari solusi lain untuk membantu rakyat dalam memiliki rumah.
Aksi unjuk rasa berlangsung di kantor Gubernur Gorontalo turut disaksikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo Wardoyo Pongoliu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rusli Wahjudewey Nusi dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Afriyani Katili.
“Kami mohon agar Bapak dapat meneruskan permintaan kami kepada pemerintah pusat. Perlu diketahui bahwa krisis ini masih dalam tahap pengkajian oleh pemerintah pusat melalui berbagai media, baik media sosial maupun media cetak. Informasi terkait perkembangan pengkajian akan disampaikan melalui media tersebut,” kata Andrika dalam orasinya.(Aas/Ome/MG/Gopos)