GOPOS.ID, GORONTALO – Para bupati dan wali kota se-Provinsi Gorontalo diingatkan agar jangan lamban belanjakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Capaian realisasi fisik dan keuangan harus lebih diperhatikan. Sebab, perekomonian di Provinsi Gorontalo masih sangat tergantung pada belanja Pemerintah.
Peringatan bagi para bupati/wali kota itu disampaikan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat memimpin Rapat Koordinasi dan Evaluasi Program Triwulan II di Ruang Duluhopa, Kantor Gubernur Gorontalo, Rabu (17/7/2019).
Peringatan tersebut disampaikan Rusli Habibie dikarenakan capaian realiasi fisik dan keuangan masih di kisaran 40-an persen. Bahkan realiasi fisik untuk Kota Gorontalo dan Gorontalo Utara masih sangat rendah. Untuk Kota Gorontalo sebesar 32,21 persen. Sedangkan Gorontalo Utara sebesar 26,08 persen.
Begitu pula untuk realisasi keuangan. Kabupaten Gorontalo mencatat realisasi 43 persen. Kabupaten Pohuwato sebesar 41,2 persen. Kabupaten Bone Bolango 37,87 persen dan Kabupaten Boalemo sebesar 37,01 persen.
Untuk Kota Gorontalo realiasi keuangan baru mencapai 27,47 persen serta Gorontalo Utara sebesar 23,06 persen.
“Bapak Presiden setiap pertemuan dengan para Gubernur mewanti-wanti untuk melaksanakan program lebih cepat di awal tahun. Jangan nanti ditumpuk di pertengahan atau akhir tahun. Ada kesan kita lebih suka menyimpan anggaran di bank,” ujar Rusli Habibie di hadapan perwakilan Pemda Kabupaten/Kota.
Baca juga: Triwulan II, Realisasi Fisik APBD Gorontalo Capai 55,22 Persen
Selain jangan lamban belanjakan APBD, Rusli Habibie juga mengingatkan, bupati/wali kota untuk memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat secara lebih terencana dan tetap waktu. DAK yang tidak terserap hanya akan meninggalkan kesan bahwa Pemda tidak serius dibantu melalui dana APBN.
“Penyelesaian serapan DAK juga perlu kita perhatikan. Jangan sampai fisiknya sudah 100% tapi karena pencaiaran dana sudah tutup tanggal 15 Desember, maka tidak bisa lagi ditagih. Selisihnya harus ditanggung pemerintah daerah yang tentu saja membebani APBD kita,” tutur Rusli Habibie.(adm-02/gopos)