GOPOS.ID, LIMBOTO – Bupati Gorontalo, Prof.Dr. Nelson Pomalingo,M.Pd, menaruh perhatian besar terhadap pendidikan bagi masyarakat. Selain jenjang formal, perhatian tersebut turut diberikan untuk jenjang pendidikan informal. Berkaitan hal itu, Bupati Nelson Pomalingo menambah alokasi anggaran pendidikan senilai Rp4 miliar dalam perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019.
Menurut Nelson Pomalingo, sejak awal membangun Kabupaten Gorontalo, dirinya terus mendoron pembangunan sumber daya manusia (SDM). SDM merupakan kunci keberhasilan pembangunan.
“Kalau manusia tidak berkembang maka pertanian tidak berkembang. Peternakan tidak berkembang. Perikanan tidak berkembang. Kata kuncinya adalah manusia,” ujar Nelson Pomalingo saat membuka Kegiatan Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Taman Cendikia, Desa Balahu, Kec. Tibawa, Kab. Gorontalo, Senin (12/8/2019).
Baca juga: Polres Bone Bolango Ringkus Pencuri Laptop
Hadir dalam kesempatan tersebut, Bunda PAUD Kabupaten Gorontalo, Dr. Fory Armin Naway, yang juga Ketua Yayasan Taman Cendekia, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Gorontalo, Dr. Abdul Waris, serta jajaran Dikbud Kab. Gorontalo.
Nelson menyebutkan ada dua lembaga sekolah yang terus didorong. Pertama, sekolah –sekolah formal yang saat ini di Kabupaten Gorontalo terus dibenahi, bahkan gratis (kecuali sekolah-sekolah swasta). Selanjutnya kedua, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
“PKBM dan SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) terus didorong. Oleh karena itu pada perubahan anggaran, Pemkab Gorontalo menambahkan Rp4 miliar untuk pendidikan di Kabupaten Gorontalo,” ujar Nelson.
Mantan Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) itu mengatakan masyarakat yang tidak sekolah di formal, maka bisa mendapatkan pendidikan melalui kejar paket A,B dan C. Paket A itu setara sekolah dasar. Paket B setara sekolah menengah pertama, dan Paket C setara sekolah menengah atas. Lulusan paket C bisa masuk perguruan tinggi,” kata Nelson menguraikan.
Nelson menambahkan lulusan Paket C bisa masuk ke mana saja. Artinya peluang untuk maju ada dan tergantung kemauan masyarakat.
“Sekolah paket A,B dan C akan mendapatkan ijasah serta keterampilan/kecakapan hidup. Siswa perempuan yang punya hobi menjahit telah disediakan di tempat ini. Tergantung maunya apa dan kalau sudah ada keterampilan maka itu menjadi modal hidup,” tutur Nelson.
Baca juga: Soal Laporan ke Polda, Rusli Mulai Didekati, Ingin Damai?
Di sisi lain, Nelson mengungkapkan bila dirinya telah meningkatkan besaran TPP bagi korwil, pengawas dan seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Gorontalo.
Sementara itu, Kepala Dinas Dikbud Kab. Gorontalo, Abd. Waris, menjelaskan peserta yang mengikuti pendidikan kesetaraan untuk paket A sebanyak 30 orang, paket B 40 orang dan paket C 85 orang.
“Untuk kelas jauh, juga dibuka di Desa Limehu, Kecamatan Tabongo 25 orang, Desa Molowahu Kecamatan Tibawa 18 orang dan Desa Labanu 20 orang. Selanjutnya untuk siswa PAUD cendekia untuk life skill menjahit 17 orang dan karawo 15 orang,” ungkap Waris.(hasan/gopos)