GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan Gorontalo mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik pada triwulan III 2019.
Tercatat ekonomi Gorontalo tumbuh 5,6 persen. Lebih baik jika dibandingkan Triwulan III Tahun 2018 sebesar 5,25 persen (year on year/yoy).
Pertumbuhan ini dipengaruhi dari semua kategori lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi dicapai kategori pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang yang sebesar 18,87 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran komsumsi lembaga non profit yang melayani ruman tangga yang tumbuh sebesar 10,95 persen.
Menurut Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati pada press confrence di kantornya, Selasa (5/11/2019) bahwa baik dari sisi produksi maupun sisi pengeluaran. Masing-masing mengalami pertumbuhan yang cukup baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional.
“Ekonomi Gorontalo triwulan III 2019 terhadap triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 2,76 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai kategori industri pengolahan sebesar 5,28 persen. Dari sisi pengeluaran didukung oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 12,22 persen,” Papar Herum.
Sementara itu ekonomi Gorontalo triwulan III 2019 secara kumulatif (c-to-c) tumbuh sebesar 6,36 persen. pertumbuhan ini terjadi pada semua lapangan usaha kecuali kategori jasa keuangan dan asuransi.
“Dikuti oleh perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor (13,25 persen), serta industri pengelolaan (11,17),” beber Herum.
Sementara sektor pertanian, selama Triwulan III Tahun 2019 Provinsi Gorontalo tidak terpengaruh dengan kondisi kemarau. Pasalnya, musim panen raya sudah terjadi di awal triwulan.
“Produksi padi tercatat tumbuh 16% (qtq), sedangkan untuk jagung pertumbuhannya sampai 60% (qtq). Jadi, musim kemarau ini hanya menggeser masa tanam saja dan bisa berpengaruh pada triwulan selanjutnya,” tandasnya. (muhajir/gopos)