GOPOS.ID, GORONTALO – Yakub Hamzah Adam, seorang warga Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, tak dapat menyembunyikan rasa bangganya setelah salah satu sapi peliharaannya terpilih menjadi sapi bantuan Presiden atau Bampres tahun ini di Provinsi Gorontalo.
Penetapan sapi milik Yakub ini bukan tanpa proses. Ia menceritakan bahwa beberapa waktu lalu digelar sebuah kompetisi kontes sapi, di mana hewan ternak miliknya keluar sebagai juara pertama karena bobot dan kualitasnya yang luar biasa.
Sapi bernama Bomber jenis Limosin itu berasal dari Desa Mongolato, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo.
“Waktu bulan kemarin ada kontes sapi terbesar. Yang juara satu katanya yang akan dipilih jadi sapi bantuan Presiden. Alhamdulillah, sapi saya yang terpilih,” ungkap Yakub.
Sapi milik Yakub, yang berjenis limousin, memiliki bobot mencapai 1 ton 80 kilogram. Bobot inilah yang menjadi salah satu penilaian utama dalam kontes tersebut.
“Yang dinilai itu bobotnya, dan waktu itu memang banyak sapi yang ikut,” jelasnya.
Dalam menghadapi Idul Adha yang sudah semakin dekat, Yakub mengaku telah mempersiapkan perawatan sapi dengan sangat teliti.
“Sehari-harinya diberi makan, kandangnya juga dibersihkan dua kali sehari,” katanya. Pemberian makan pun dilakukan dua kali sehari, yaitu dari pagi hingga siang dan dilanjutkan pada sore hari hingga malam.
Sapi yang kini menjadi kebanggaan warga Desa Mongolati itu telah dipelihara selama lebih dari tiga tahun. Menurut Yakub, kunci keberhasilan memelihara sapi dengan ukuran sebesar itu terletak pada konsistensi perawatan dan pemberian pakan yang berkualitas.
“Makannya harus rutin, comboran juga diperhatikan—seperti ampas tahu, konga, dan rumput alami dari sawah,” tambahnya.
Dari sisi kesehatan, sapi milik Yakub juga mendapat perhatian serius. Pemeriksaan rutin dilakukan setiap bulan untuk memastikan kondisinya tetap prima.
“Ada petugasnya juga yang datang memeriksa,” ungkapnya.
Saat ditanya soal perasaannya karena sapinya terpilih sebagai sapi bantuan Presiden, Yakub menjawab dengan singkat namun penuh makna: “Ya, senanglah.”
Dengan dedikasi dan kerja keras, Yakub Hamzah Adam membuktikan bahwa ketekunan dalam merawat ternak dapat membawa kebanggaan, tidak hanya bagi dirinya, tapi juga bagi desanya. (Putra/Maryam/Gopos)