GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) provinsi Gorontalo terus mendorong Pencatatan dan Pelaporan Poktan di tingkat kabupaten/kota se provinsi Gorontalo dapat berjalan maksimal dan akuntabel.
Dikatakan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Dra. Hartati Suleman,M.Pd bahwa data rutin dan informasi yang dihasilkan dijadikan sebagai dasar perencanaan, monitoring kinerja serta peta kerja intervensi pada setiap tingkatan wilayah. Sehingga dibutuhkan data yang valid dan akurat untuk mendukung pengambilan kebijakan secara tepat.
Menurutnya pengelolaan data rutin sedang berada pada masa transisi dari Statistik Rutin 2013 menjadi Sistem Informasi Keluarga yang direncanakan akan diberlakukan secara full pada Tahun 2022.
Perubahan krusial yang menjadi prinsip pengembangan New Siga yang artinya Integrasi sistem upaya “one and single data”, dengan mengintegrasikan sub sistem Pelayanan Kontrasepsi, sub sistem Pengendalian lapangan dan sub sistem Pendataan keluarga.
“Hasil Pendataan Keluarga atau Basis Data Keluarga Indonesia (BDKI) menjadi basis data yang menjadi referensi sub sistem lainnya. Adanya Perubahan Pencatatan dari data agregat (data rekap) menjadi pencatatan by name by address tujuan utamanya untuk memperbaiki kualitas data dan membuat data lebih akuntabel,” ucap Hartati Suleman.
Baca juga: BKKBN Jalin Kerjasama, Komitmen Turunkan Angka Stunting
Berdasarkan hasil pemantauan cakupan pemutakhiran data potensi K/0 Dallap dan K/0 Yan KB pada sistem aplikasi New Siga BKKBN. Pada posisi tanggal 11 Februari 2022 cakupan untuk semua jenis K/0 se provinsi Gorontalo rata-rata masih rendah dibawah 25 persen.
Atas alasan inilah, Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo melaksanakan Bimtek Pencatatan Pelaporan Program Bangga Kencana tahun 2022 di Kabupaten dan Kota se provinsi Gorontalo.
“Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan cakupan data potensi Dallap dan Yan KB pada sistem aplikasi New Siga, serta memperbaiki kualitas data dan lebih akuntabel,” jelasnya.
Terakhir dikatakan Kepala BKKBN Perwakilan Gorontalo itu bahwa untuk mengahasilkan data yang akurat, data yang ditampilkan harus benar-benar sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Baca juga: Dua Cover Jingle BKKBN Asal Gorontalo Akan Dikirim Bersaing di Ajang Nasional
“Kebenaran data dan informasi akan memberikan potret yang sama dengan gambaran wilayah. Data yang baik harus objektif yang sesuai dengan keadaan sebenarnya representatif (mewakili semua kondisi), up to date (kekinian), relevan dan mempunyai tingkat kesalahan baku (standard error) yang kecil,” tutup Hartati. (andi/gopos)