GOPOS.ID, GORONTALO – Keberadaan tim percepatan penurunan stunting (TPPS) bentukan BKKBN ProvinsIi Gorontalo terus diperkuat.
Sejauh ini TPPS tingkat Desa di provinsi Gorontalo baru mencapai 64 persen. Sehingga untuk memastikan pelaksanaan percepatan penurunan stunting di kelurahan/desa, maka BKKBN terus memperkuat basis di dalam tim pendamping keluarga.
Dimana nantinya tugas dari pendamping keluarga ini untuk melakukan pembimbingan keluarga yang memiliki resiko tinggi stunting.
Kepala BKKBN Gorontalo, Hartati Suleman mengatakan kehadiran tim pendamping keluarga ini akan melakukan kegiatan penyuluhan, fasilitas pelayanan rujukan, fasilitas penerimaan bantuan sosial serta surveilans untuk mendeteksi dini faktor resiko stunting.
Maka penting bagi setiap pendamping keluarga untuk mendapatkan pelatihan sehingga mereka benar-benar mendapatkan fasilitas inforamsi yang tepat dan benar dalam upaya pencegahan stunting.
“Orientasi yang kami lakukan hari ini kepada tim pendamping keluarga di masing-masing wilayah dengan optimal, memanfaatkan sumber daya fasilitator dari kabupaten/kota yang telah dilatih. Sehingga selesai menerima materi, kader pendamping keluarga ini segara dapat lebih maksimal dalam menjalankan peran dan fungsi mereka,” ucap Hartati saat membuka kegiatan rapat koordinasi persiapan pelaksanaan orientasi bagi kader tim pendamping keluarga se Provinsi Gorontalo.
Hartati juga berpesan kepada fasilitator di dalam memberikan materi kepada tim pendamping keluarga bahwa kegiatan orientasi tersebut harus dilaksanakan secara baik dan penuh tanggung jawab, secara profesional, bersih dari korupsi dan tidak ada konflik kepentingan.
“Serta paling penting dapat dijalankan dengan prinsip kehati-hatian. Karena kita semua ingin agar orientasi kepada pendamping keluarga tersebut benar-benar berkualitas dari sisi pelaksanaan penyampaian dan subtansi materi serta dari sisi pertanggung jawaban keuangan,” tandasnya. (andi/gopos)