GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah Provinsi Gorontalo kembali mengusulkan Pembatasan Sosial Berskala Besar/PSBB kedua kepada Pemerintah pusat melalui Menteri Kesehatan. Bila usulan tersebut pada akhirnya tetap tak disetuji, Provinsi Gorontalo akan mengambil kebijakan sendiri dalam pembatasan sosial.
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, mengatakan usulan PSBB diajukan untuk melindungi rakyat Gorontalo. Terutama dalam memutus rantai penularan virus corona (Covid-19).
“Dampak diberlakukannya PSBB sudah kita pikirkan. Bila ini (usulan PSBB kedua) ditolak, maka saya mau ambil kebijakan sendiri. Saya ingin melindungi rakyat saya, dan ini sesuai dengan isntruksi Bapak Presiden dalam upaya memutus rantai penularan Covid-19,” tutur Rusli Habibie.
Menurut Rusli Habibie, PSBB yang diusulkan Provinsi Gorontalo hanya dua. Pertama, menutup semua jalan masuk ke Gorontalo, kecuali angkutan logistik. Kedua, membatasi aktivitas masyarakat. Aktivitas warga di luar rumah hanya diperkenakan dari pukul 06.00 WITA hingga pukul 17.00 WITA.
“Lewat dari pukul 17.00 WITA semua warga harus berada di dalam rumah,” tegas Rusli Habibie.
Baca juga: Gubernur Gorontalo Sangat Kecewa Usulan PSBB Tak Disetujui Menkes
Gubernur Gorontalo dua periode itu mengaku prihatin dengan berbagai aturan yang dikeluarkan pemerintah berkaitan penanganan Covid-19. Sementara gubernur bersama bupati/wali kota paling paham dengan kondisi daerah Gorontalo.
“Dalam video conference, para bupati/wali kota setuju Gorontalo ditutup total. Baik jalur darat, laut maupun udara,” ungkap Rusli Habibie.
Lebih lanjut Rusli Habibie meminta agar pemerintah pusat tidak menyamakan daerah Gorontalo dengan daerah lain di Jawa. Sebab dari sisi fasilitas maupun sarana dan prasarana yang tersedia jauh berbeda.
“Di Jawa, fasilitas rumah sakitnya banyak. Dokter ahlinya banyak, peralatannya juga canggih. Nah kami di Gorontalo. Rumah sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo sudah hampir full. Dokter ahli paru hanya ada dua,” tutur Rusli Habibie.
Kalau untuk bahan pokok, kata Rusli, Pemprov Gorontalo sudah menyiapkan. Saat ini stok beras di Gorontalo bisa mencukupi hingga Desember 2020. Begitu pula stok gula di gudang PG Tolangohula ada sekitar 3.000 ton. Demikian pula untuk ikan segar, saat ini tersedia sekitar 21 ton.
“Kalau tidak dibatasi, orang-orang ini ke sana-kemari,” kata Rusli Habibie.(adm-02/gopos)
Izin copas beritanya admin GOPOS. salam hormat pimpinan diktenews.com
Assalamu’alaikum wr.wb🙏
nama sya Agus harianto Amruna dari ds tunas jaya kec, bonepantai, kab bonebolango
apakah di terapkannya Psbb di gorontalo,apa pasar juga di tutup terutama di desa saya,? terus lw di tutup bagimana kebijakan pemerintah kepada kami yg bekerja sebagai petani.? terutama sya yg sekarang ini sudah panen tomat. mohon bantuannya pak,??