GOPOS.ID, GORONTALO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Gorontalo telah melakukan survei terhadap 52 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Gorontalo dan telah dimasukan dalam data profil UMKM yang membutuhkan atau potensial mendapat pembiayaan perbankan (BISAID).
Dari 52 pelaku UMKM Gorontalo tersebut, 44 UMKM di antaranya bergerak di sektor industri pengolahan, 5 UMKM sektor pertanian kehutanan dan perikanan, serta 3 UMKM bergerak di sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum.
“Salah satu upaya yang dilakukan Bank Indonesia dalam rangka mendorong intermediasi perbankan kepada sektor riil dan UMKM adalah dengan menyediakan informasi data profil UMKM yang tidak sedang mendapatkan pembiayaan perbankan, namun membutuhkan kredit/pembiayaan dalam rangka pengembangan usahanya,” tulis KPw BI Provinsi Gorontalo dalam keterangan resminya dikutip Gopos.id, Kamis (30/11/2023).
Sebelumnya, UMKM yang masuk dalam data BISAID menyajikan data profil UMKM yang berisi informasi pemilik usaha maupun data usaha yang mencakup kegiatan usaha, tingkat persaingan usaha, total aset, data-rata penjualan per tahun, proyeksi pertumbuhan, kebutuhan pembiayaan, taksiran aset untuk jaminan kredit serta jumlah dokumen persyaratan kredit.
Penyediaan data profil UMKM tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pihak, terutama UMKM dalam rangka mempercepat akses pembiayaan dari perbankan.
Namun demikian, kelayakan profil UMKM yang tercantum pada BISAID harus diverifikasi lebih lanjut oleh perbankan sesuai dengan risk acceptance criteria yang dimiliki oleh perusahaan serta prinsip kehati-hatian untuk menunjang pertumbuhan kredit perbankan yang berkualitas.
Adapun profil UMKM yang masuk data BISAID itu bisa diakses melalui situs Bank Indonesia www.bi.go.id/bisaid.(adm03/gopos)