GOPOS.ID, JAKARTA – Bersama dengan Kementerian PUPR RI melalui PKP Dirjen Direktorat Cipta Karya. Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo (Deprov) bahas soal kemiskinan ekstrem di Gorontalo, Kamis (22/08/2024) di Jakarta Pusat.
Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo, Erwinsyah Ismail menjelaskan, bahwa berbicara kemiskinan ekstrem di Gorontalo mendapatkan 1 titik, yakni di Desa Bongo IV, Kabupaten Boalemo.
“Alhamdulilah tahun ini kita mendapatkan satu titik di Bongo IV, Kabupaten Boalemo dan nantinya di tahun 2025 kita mengusulkan lebih banyak daerah-daerah ataupun titik yang bisa dikelola melalui anggaran APBN,” kata Erwin.
Erwin menuturkan bahwa kemiskinan menjadi mimpi buruk bagi para wakil rakyat parlemen Provinsi Gorontalo. Dimana setiap legislatif terus mengupayakan untuk menurunkan angka kemiskinan Gorontalo.
Menurit dia salah satu indikantor penilaian daerah masuk dalam kemiskinan ekstrem tersebut yakni adanya hunian yang tidak layak di tempati.
“Pada intinya tahun 2025 kita mendapat porsi anggaran yang lumayan, dan semoga bisa bermanfaat buat Masyarakat Gorontalo,” harap dia.
Dijelaskannya juga pogram untuk wilayah yang ditetapkan masuk kategori wilayah ekstrem akan disesuaikan dengan kebutuhan.
Program penanggulangan kemiskinan ekstrem, antara lain ada program infrastruktur berbasis masyarakat dan penyediaan perumahan.
Program infrastruktur berbasis masyarakat yang meliputi penyediaan air minum dan sanitasi, pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah, dan kota tanpa kumuh.
“Sedangkan penyediaan perumahan dilaksanakan sesuai dengan syarat atau kriteria yang sudah ditentukan,” tutupnya. (Isno/gopos)