GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat komoditas beras menjadi penyumbang utama deflasi pada bulan Juni 2024 sebesar -0,14 persen.
Deflasi pada bulan Juni 2024 terhadap bulan Mei 2024 tersebut dibentuk dari indeks harga konsumen (IHK) dari dua daerah, yakni Kota Gorontalo yang mengalami deflasi sebesar -0,15 persen dan Kabupaten Gorontalo sebesar -0,13 persen.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif mengatakan, penurunan harga beras di daerah ini menjadi penyumbang utama deflasi secara bulan ke bulan (m-to-m), meskipun ada kenikan harga cabai rawit sebagai menyumbang inflasi pada bulan Juni 2024 sebesar 0,19 persen.
“Komoditas yang sangat strategis, beras, yang selalu menjadi isu ya. Apalagi kenaikan HET yang sudah diumumkan pemerintah tenggal 5 Juni, ternyata belum langsung berdampak pada kenaikan harga beras posisi Mei ke Juni ini, sehingga beras bahkan mengalami deflasi -0,14 persen,” ujar Mukhanif pada press rilis di kantornya, Senin (1/7/2024).
Namun jika melihat secara tahunan, Provinsi Gorontalo mengalami inflasi sebesar 3,93 persen (year on year/yoy) dimana komoditas utama penyumbang inflasi adalah beras yakni 1,15 persen dan disusul cabai rawit 0,65 persen.
Sementara inflasi tahun kalender, Provinsi Gorontalo masih mengalami deflasi sebesar -0,54 persen (year to date/ytd), lebih dalam secara nasional yang mengalami inflasi sebesar 1,07 persen (ytd).Â
“Jadi kita (Gorontalo) jauh lebih rendah dari inflasi nasional (secara ytd),” kata Mukhanif.(adm03/gopos)