GOPOS.ID, GORONTALO – Sejak dinyatakan positif Covid-19, salah seorang mahasiswi jurusan Keperawatan, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Ns. Lusiana Lasoma,S.Kep sempat khawatir. Pasalnya, hampir disaat bersamaan, dirinya harus mengikuti sumpah profesi ners yang sudah dijadwalkan, Selasa (15/2/2022) hari ini.
Lusiana yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo awalnya tak tahu harus berbuat apa.
Namun kekhawatiran Lusiana terjawab ketika manajemen RSUD dr. Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo memberikan fasilitas untuknya agar dapat disumpah secara daring di ruang isolasi RS Ainun Habibie. Sontak kabar ini membawa kebahagian kepada Lusiana.
“Allhamdulillah saya bisa disumpah bersama rekan-rekan sejawat saya, terima kasih manajemen RS Ainun,” ucap Ns. Lusiana.
Sejatinya Lusiana berada di Graha Azizah bersama 59 rekan lainnya untuk melaksanakan sumpah perawat Lulusan Profesi Ners Angkatan XIII Jurusan Keperawatan Fakultas Olahraga & Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo. Namun karena terkonfirmasi covid-19, maka Lusiana harus berada di ruang isolasi RS Ainun Habibie.
Direktur RSUD Ainun Habibie, dr. Fitriyanto Rajak mengungkapkan bahwa sejak pihak RS mendapatkan surat dari pihak UNG. Maka secara cepat, dirinya meminta agar mahasiswi tersebut dapat difasilitasi untuk melakukan prosesi sumpah secara daring.
“Karena ini berkaitan dengan nasib orang. Jangan sampai hanya karena dia positif Covid-19, terus harapannya untuk disumpah hari ini harus pupus. Kami mengupayakan agar bisa difasilitasi, dan allhamdulillah berhasil,” ucap dr. Fito (sapaan akrab dr. Fitriyanto).
Menurutnya bahwa pelayanan adalah hal nomor satu yang diterapkan oleh rumah sakit. Selagi bisa dilaksanakan, maka pelayanan tersebut akan dijalankan oleh manajemen dan tenaga medis di RS Ainun.
“Karena kami memiliki fasilitas, ya kami fasilitasi,” tambah dr. Fito.
Ditempat terpisah, Wakil Rektor I Bidang Akademik, UNG, Dr. Harto S. Malik, M.Hum memberi selamat kepada 60 perawat ners yang nantinya akan mengabdikan diri untuk masyarakat Indonesia, khususnya di Gorontalo. Mahasiswa atau lulusan perawat UNG harus mampu beradaptasi dengan masyarakat luas. Dapat memberikan sumbangsi positif serta benar-benar mengabdikan diri untuk masyarakat.
“Kompetensi lain yang harus dimiliki yaitu kompetensi kolaborasi. Lulusan harus punya kemampuan untuk bekerjasama dengan pihak mana saja. Siapa yang mampu bekerjasama dengan baik, maka masa depannya cerah. Kemudian memiliki kompetensi leadership atau kepemimpinan. Kalian tidak harus menjadi kepala atau pimpinan. Tetapi harus mampu memberdayakan diri sendiri untuk berbaur dengan lingkungan sekitar. Ketika dua ini bisa dikelola dengan baik, saya percaya karir kalian akan bagus di masa mendatang,” pesan Dr. Harto. (andi/gopos)