GOPOS.ID, GORONTALO – Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019 masih dua hari lagi. Namun praktek politik uang (money politic) sudah mulai ramai. Bahkan tadi malam (14/4/2019), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bone Bolango berhasil memergoki praktek politik uang atau lebih dikenal istilah “serangan fajar”.
Uniknya, aksi itu terjadi di kompleks kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bone Bolango di Desa Helumo, Kecamatan Suwawa, Bone Bolango, Minggu (14/4/2019) pukul 22.00 wita.
Sayangnya, saat ditemukan pelaku money politik sudah tak berada di tempat. Meski begitu, Bawaslu Bonbol berhasil mengamankan uang senilai Rp700 ribu yang menjadi barang bukti praktek money politic.
“Kejadian di Desa Helumo di kompleks KPU Bone Bolango. Untuk partai belum bisa dipastikan dan sekarang ini kan saya baru dapat uangnya,” ungkap Ketua Bawaslu Bonbol Alti Muhammad.
Menurut Alti Muhammad, informasi yang diperoleh jumlah uang yang diberikan ke warga senilai Rp1,4 juta. Rencananya akan didistribusikan untuk warga di Desa Helumo.
“Uang yang lain sudah sempat terpakai oleh warga. Sehinggga untuk sisa Rp700 ribu kami amankan. Alhamdulillah para warga koperatif untuk menyerahkan barang bukti money politik,” tutur Alti Muhammad.
Lebih lanjut menurut Alti Muhammad, dirinya langsung mengklarifikasi dan menindaklanjuti temuan tersebut.
“Ini akan langsung kami Berita Acara Pemeriksaan (BAP), karena kami mendapatkan perintah dari Bawaslu Provinsi untuk langsung segera melakukan tindak lanjut. Maka malam ini kami akan BAP,” kata Alti Muhammad.
Sementara itu Ketua Bawaslu Provinsi Gorntalo Jaharudin Umar membenarkan temuan uang yang diduga merupakan praktek money politik.
“Barang bukti yang sudah disita baru berupa uang. Dan rencananya, barang bukti tersebut akan langsung dititipkan dengan berita acara penitipan.
“Siapa pelakunya, dari partai apa belum diketahui. Nanti bergantung penelusuran,” sambung Jaharudin.(muhajir/gopos)