GOPOS.ID – Pasca kunjungan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di Desa Puncak, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo pekan lalu, mulai dirasakan manfaatnya oleh ratusan warga transmigran. Berbagai program yang dijanjikan Rusli mulai direalisasikan salah satunya dengan memberikan bantuan ternak ayam dan benih jagung, Selasa (12/3/2019).
75 kelompok tani menerima benih jagung serta 4 kelompok ternak menerima bibit ayam Kampung Unggulan Rusli (KUR) sebanyak 1000 ekor. Penerima ayam KUR difokuskan pada kelompok wanita ternak masing masing 250 ekor DOC ayam.
Baca juga : Sebagai Bentuk NKRI, Pemprov Terus Membagikan Banatuan
“Kami mengalokasikan 250 ekor dulu untuk memotivasi kelompok peternak agar dapat memelihara dengan baik, kalau ini berhasil insya Allah kita genapkan menjadi 500 DOC”, ungkap Mulyadi.
Terkait pengembangan benih jagung. Mulyadi menyampaikan untuk Kecamatan Pulubala mendapatkan bantuan seluas 2.569 hektar dengan total anggaran sebesar 1.755 miliar rupiah. Desa Puncak terdapat 12 kelompok tani yang mendapatkan bantuan benih jagung seluas 620 Hektar dengan total anggaran Rp409 juta.
Baca juga : Pemprov Perjuangkan Politeknik Gorontalo, Jadi Politeknik Negeri
Sementara itu Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta agar kelompok peternak dapat memelihara dengan baik bibit ayam yang diberikan. Diharapkan bantuan ini menjadi stimulan untuk menggerak ekonomi masyarakat setempat.
“Jadi pertama kita bantu dulu secara gratis, nanti kalau berhasil kita jadikan lagi ibu-ibu yang lain untuk pelihara ayam ini”,ungkap Rusli.
Rusli menekankan bahwa bantuan sifatnya untuk menyasar warga kurang mampu. Bagi warga yang memiliki lahan yang luas dan mampu membiayai sendiri diharapkan tidak ikut-ikutan menerima bantuan. Oleh sebab itu, perlunya pendataan CPCL oleh dinas terkait.
Baca juga : 76 Pasutri Sah, Setelah Nikah Massal Digelar
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Selasa pekan lalu Rusli didampingi istri Idah Syahidah dan sejumlah pimpinan OPD mendatangi Desa Puncak untuk menyelesaikan masalah kepemilikan lahan warga transmigran.
Selain masalah kejelasan lahan yang belum tuntas sejak tahun 2009 lalu, warga mengeluhkan tentang sambungan air bersih ke rumah-rumah, fasilitas jalan serta bantuan tani dan ternak.(isno/rls/gopos)