GOPOS.ID, GORONTALO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo terus berupaya menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga dan merawat Rupiah, serta meningkatkan literasi keuangan digital di kalangan pelajar. Langkah tersebut ditempuh melalui edukasi Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) goes to school yang berlangsung di SMP Negeri 8 Kota Gorontalo, Selasa (30/5/2023).
Edukasi CBP Rupiah dan QRIS goes to school ini diikuti oleh perwakilan siswa Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota Gorontalo.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, menyampaikan edukasi CBP Rupiah dan QRIS di kalangan pelajar dilaksanakan untuk memperkenalkan sejak usia dini akan pentingnya edukasi Rupiah dapat menumbuhkan rasa Cinta Bangga dan Paham terhadap Rupiah.
“Dengan begitu akan muncul kesadaran yang tinggi untuk dapat memperlakukan rupiah dengan baik sebagai salah satu upaya untuk memperpanjang masa edar uang Rupiah,” ungkap Dian Nugraha.
Dian Nugraha berharap, melalui edukasi CBP dan QRIS semua civitas sekolah dapat menerapkan CBP Rupiah dan pembayaran berbasis QRIS di kehidupan sehari-hari.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Gorontalo yang secara terus menerus selalu mendukung kegiatan edukasi yang dilakukan Bank Indonesia kepada masyarakat kota Gorontalo,” tandas Dian Nugraha.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, mengemukakan tantangan ke depan yang dihadapi kalangan generasi muda saat ini akan semakin komplek. Salah satunya perubahan sistem dari metode konvesional menjadi digital.
“Sekarang hampir semua lini kehidupan sudah digital. Seperti transaksi keuangan yang terus beralih dari tunai menjadi nontunai atau digital. Nah ini tentunya butuh edukasi agar bagaimana generasi muda kita ini bisa cakap dalam literasi keuangan digital,” tutur Marten Taha.
Untuk itu Marten Taha menyatakan sangat mendukung kegiatan edukasi CBP Rupiah dan QRIS yang dilaksanakan oleh KPw Bank Indonesia Gorontalo. Terlebih kegiatan tersebut selaras dengan komitmen Pemkot Gorontalo dalam mewujudkan digitalisasi transaksi keuangan.
“Sekarang ini transaksi keuangan di Pemerintah Kota Gorontalo sudah menerapkan sistem nontunai. Untuk itu dengan adanya kegiatan edukasi yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia akan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap keuangan dan transaksi digital,” tandas alumni Magister Ekonomi Pembangunan Universitas Gadjah Mada ini.(hasan/gopos)