GOPOS.ID, GORONTALO – “Apa nasib, nasi telah menjadi bubur. Pikir dahulu baru bertindak. Sesal kemudian, tiada berguna”.
Begitulah peribahasa yang menggambarkan nasib IB alias Ismail, warga Kelurahan Dulalowo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo. Pemuda 23 tahun tersebut saat ini mendekam di sel tahanan Polda Gorontalo. Itu setelah dirinya mengunggah cuplikan video dugaan kekerasan oknum aparat pengamanan terhadap warga yang disertai narasi ditengarai berisi ujaran kebencian.
Ismail mendekam dibalik jeruji besi sejak Jumat (24/5/2019). Hingga kemarin (28/5/2019), pemuda yang sehari-harinya bekerja wiraswasta itu masih berada di tahanan. Bahkan tidak menutup kemungkinan, Ismail bakal merayakan lebaran Idul Fitri 1440 H di dalam ruang tahanan Polda Gorontalo.
Sadar dirinya bakal lebaran di dalam tahanan serta ancaman hukuman pidana penjara paling lama 6 tahun, Ismail pun buka suara. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
“Saya meminta maaf atas kekeliruan dan kehilafan saya kepada seluruh Polisi di Republik Indonesia,” ujar Ismail kepada wartawan di sela konfrensi pers, Selasa (28/5/2019).
Baca juga: Memaki Polisi Lewat IG Story, Warga Dulalowo Digelandang ke Sel
Menurut Ismail, dirinya sama sekali tak mengetahui bila perbuatannya bakal berdampak hukum.
“Spontan saya bikin itu Pak. Hanya sekadar suka-suka (iseng,red),” ujarnya.
Sementara itu terpisah, Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono kembali menyeru agar warga Gorontalo bijak mengunakan media sosial. Sebab, postingan maupun unggahan yang bersifat hoax maupun mengandung ujaran kebencian bisa berimplikasi pada pelanggaran hukum.
“Hati-hati dalam membagikan foto, video maupun meme dan sejenisnya yang bisa berdampak buruk bagi orang lain, dan pada akhirnya bisa berdampak hukum bagi yang membagikannya,” imbau Wahyu Tri Cahyono.
Lebih lanjut Wahyu Tri Cahyono menyampaikan, apabila menerima berita, foto ataupun video yang belum jelas kebenarannya sebaiknya jangan dibagikan.
“Tim Patroli Cyber Polda Gorontalo akan selalu memantau semua platform media sosial guna menciptakan situasi yang kondusif,” ujar Wahyu Tri Cahyono.(hasan/gopos)