GOPOS.ID, GORONTALO – Tahun ini menjadi tahun yang cukup berat bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo. Selain menghadapi wabah virus corona (Covid-19), Pemprov Gorontalo juga diperhadapkan pada situasi penanggulangan banjir di sejumlah wilayah di Gorontalo.
Kondisi tersebut membuat Pemprov Gorontalo harus menggelontorkan anggaran yang cukup besar. Sementara di sisi lain, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Gorontalo 2020 tak mencukupi untuk membiayai secara bersamaan penanggulangan covid-19 dan banjir.
Situasi yang dialami itu membuat, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie meminta bantuan ke pemerintah pusat. Utamanya berkaitan penanggulangan bencana banjir.
Rusli menjelaskan, walaupun APBD Pemprov Gorontalo dan Pemkot Gorontalo digabung, tak akan cukup untuk menanggulangi masalah pembangunan tanggul jebol di Kota Gorontalo. “APBD provinsi maupun kota tidak cukup, sehingga kami akan berjuang ke pusat. Alhamdulillah Menteri PPN/Bappenas, Pak Suharso, sangat mendukung,” ujar Rusli Habibie di sela peninjauan pekerjaan tanggul darurat di Kelurahan Bugis, Kota Gorontalo, Selasa (4/8/2020).
Gubernur dua periode itu mengatakan, permintaan bantuan anggaran untuk pembangunan waduk Bolango Ulu sudah disetujui Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Rusli menjelaskan Waduk Bone Ulu mampu menahan air sungai hingga 70 persen, sehingga masalah banjir bisa dituntaskan.
“Kalau ingin betul-betul bebas dari banjir, insyaallah Waduk di Bone Ulu sementara. Sekarang sudah tahap pembebasan lahan dan anggaran pembangunannya Rp2,2 triliun. Sudah disetujui Bapak Presiden,” tandasnya.(Ari/gopos)