GOPOS.ID, GORONTALO – Angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo terus menurun. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat persentase kemiskinan di Gorontalo pada Maret 2020 sebesar 15,22 persen.
Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 0,09 poin dibandingkan periode September 2019. Pada September 2019, angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo sebesar 15,31 persen.
Bila dibandingkan Maret 2019 (yoy), angka kemiskinan di Gorontalo pada Maret 2020 mengalami penurunan sebesar 0,30 persen.
Baca juga: Harapan Gubernur Rusli Habibie Saat Temui Tiga Menteri di Jakarta
Meski begitu, dari sisi jumlah warga miskin pada periode Maret 2020 mengalami peningkatan. Selang September 2019 hingga Maret 2020, jumlah orang miskin di Gorontalo bertambah sebanyak 310 orang.
Pada September 2019 jumlah penduduk miskin di Gorontalo sebanyak 183.710 jiwa. Sedangkan pada Maret 2020 naik menjadi 185.020.
“Dari sisi persentase menurun karena penambah jumlah penduduk lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk miskin,” papar Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Ir. Herum Fajarwati dalam siaran pers, Rabu (15/7/2020).
Pertambahan jumlah penduduk miskin tertinggi berada di wilayah perdesaan. Dalam rentang September 2019-Maret 2020, jumlah penduduk miskin di perdesaan bertambah sebanyak 300 orang.
“Garis Kemiskinan pada Maret 2020 naik sebesar 4,5 persen. Dari sebesar Rp353,109 per kapita pada September 2019, menjadi Rp368,990 per kapita pada Maret 2020,” tutur Herum.
Komoditi makanan menjadi faktor dominan meningkatnya Garis Kemiskinan Gorontalo. Antara lain berupa beras, rokok, ikan tuna/cakalang, kue basah, cabe rawit, gula pasir hingga mie instan.
“Untuk komoditi makanan, beras dan rokok menjadi penyumbang tertinggi Garis Kemiskinan di Gorontalo,” kata Herum.(muhajir/gopos)