GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo sebanyak 170,03 ribu orang atau 13,87 persen pada September 2024. Angka ini mengalami penurunan sebanyak 7,96 ribu orang dibandingkan Maret 2024.
“Selama satu semester periode Maret-September 2024, angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo mengalami penurunan 0,70 poin persen. Dari sebelumnya 14,57 persen pada Maret 2024 menjadi 13,87 persen pada September 2024,” ungkap Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif saat menyampaikan rilis resmi BPS Provinsi Gorontalo, Rabu (15/1/2025).
Menurut Mukhanif, meski saat Covid-19 melanda angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo sempat naik, secara umum angka kemiskinan Provinsi Gorontalo dari waktu ke waktu mengalami penurunan.
“Angka 13,87 persen ini merupakan yang terendah sepanjang berdirinya Provinsi Gorontalo,” kata Mukhanif.
Dari sisi wilayah, penurunan kemiskinan terjadi di wilayah perdesaan. Pada Maret 2024, jumlah penduduk miskin di wilayah perdesaan tercatat sebanyak 177,99 ribu orang, dan selanjutnya pada September 2024 menjadi 170,03 ribu orang. Sebaliknya angka penduduk miskin di wilayah perkotaan mengalami kenaikan. Pada Maret 2024 angka penduduk miskin di perkotaan sebanyak 25,46 ribu orang dan naik pada September 2024 menjadi 28,49 ribu orang.
Lebih lanjut Mukhanif menguraikan, untuk garis kemiskinan (yang menjadi alat ukur perhitungan angka kemiskinan, red) Provinsi Gorontalo pada September 2024 tercatat sebesar Rp473.006 per kapita per bulan. Garis kemiskinan tersebut mengalami peningkatan 3,08 persen dibandingkan Maret 2024 yakni sebesar Rp487.578 per kapita per bulan.
“Peningkatan garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo didominasi pengaruh komoditas makanan yang mencapai 77,88 persen. Artinya perubahan harga komoditas makanan memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan garis kemiskinan,” tutur Mukhanif.
Mukhanif mengatakan, garis kemiskinan Provinsi Gorontalo pada September 2024 mengalami kenaikan. Di sisi lain, angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan pendapatan masyarakat mengalami peningkatan. Selain itu pengeluaran atau konsumsi masyarakat Gorontalo untuk makanan bergizi/kalori tinggi mengalami kenaikan.(hasan/gopos)