Gerakan perlawanan terhadap virus corona disease (Covid-19) ikut dilakukan para seniman di Gorontalo. Berbekal kuas dan cat, mereka menyampaikan pesan moral melalui mural. Mulai dari kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes) hingga sinergi dan kolaborasi menghadapi pandemi.
Hasanuddin Djadin, Gorontalo
Di dinding tembok berukuran sekitar 2,5 x 4 meter. Tangan Mohammad Hidayat Dangkua lincah menyapu kuas. Mewarnai mural yang sudah separuh jadi. Karya seni yang dilukisnya mengangkat tema bersama menjaga Indonesia dari serangan Covid-19. Sesuai tema yang diusung, pria yang akrab disapa Yayat itu menampilkan gambar yang menampilkan kerja sama dan keterpaduan berbagai pihak dalam menangkal penyebaran virus Corona.
Karya seni mural yang dibuat Yayat merupakan bagian dari Bhayangkara Mural Festival yang digelar Bidang Humas Polda Gorontalo di kompleks gerbang Stadion Olahraga David-Tony, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Sabtu (30/10/2021). Ada 22 seniman Gorontalo ikut ambil bagian dalam Bhayangkara Mural Festival. Mereka menampilkan beragam karya seni mural bernuansa pandemi Covid-19.
Tak sekadar menampilkan keindahan perpaduan warna, garis, maupun bentuk. Karya seni mural yang dihasilkan para seniman Gorontalo sarat akan makna. Mereka menyampaikan pesan moral betapa pentingnya kebersamaan dalam menghadapi Covid-19. Pandemi yang melanda sejak awal 2020 lalu bukan hanya urusan satu pihak saja. Penanganan pandemi Covid-19 harus dilakukan secara bersinergi dan kolaboratif. Sinergi dalam penanganan Covid-19 tidak hanya terbatas pada profesi yang diemban, tetapi juga lintas agama. Sebab masalah Covid-19 adalah masalah bersama.
Kesadaran masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan (prokes) ikut diingatkan para seniman Gorontalo dalam karya seni mural pada Bhayangkara Mural Festival. Termasuk mengikuti vaksinasi sebagai bagian dari ikhtiar untuk menangkal penyebaran virus Corona di Provinsi Gorontalo. Goresan tangan para perupa itu menyiratkan banyak sudah yang menjadi korban akibat Covid-19. Oleh karena itu kesadaran masyarakat untuk ikut mematuhi anjuran Pemerintah dalam penanganan Covid-19 menjadi hal penting dalam menimalisir jatuhnya korban akibat Covid-19.
Para seniman Gorontalo juga turut mengajak masyarakat agar tetap sabar dan pantang menyerah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pesan moral yang disampaikan tersebut karena tak sedikit masyarakat yang mengalami berbagai tekanan di tengah situasi pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 tidak hanya berimbas pada sektor kesehatan semata. Sektor ekonomi dan sebagian aktivitas masyarakat ikut terkena dampak secara signifikan. Seperti melemahnya daya beli masyarakat, kinerja perekonomian yang melambat hingga pemutusan hubungan kerja.
Di tengah situasi yang serba sulit, kehadiran para pemangku kepentingan di tengah-tengah masyarakat sangat diharapkan. Selain membentengi masyarakat dari penularan dan penyebaran pandemi Covid-19, kehadiran para pemangku kepentingan diharapkan mampu meringankan beban yang dihadapi masyarakat.
“Kehadiran para pemangku kepentingan sangat penting di tengah pandemi Covid-19,” ujar Komang Wastra, peserta yang menampilkan karya seni mural aparat membantu masyarakat.
Selain melalui melalui media gambar, para seniman Gorontalo juga turut mengajak masyarakat agar tetap produktif di tengah pandemi. Hal itu sebagaimana ditujukkan dua seniman Gorontalo yang lanjut usia, Riden Baruadi (69), dan Talib Eka (65). Meski di usia yang tak lagi muda, Riden yang juga seorang fotografer kawakan begitu bersemangat menuangkan ide-ide serta pesan mengenai protokol kesehatan dalam mural yang dibuatnya. Pun demikian, Talib Eka yang menjadi partner Riden Baruadi. Semangat untuk berkreasi warga Kelurahan Bulotadaa, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo itu tak kunjung redup.
“Kami merasa terpanggil untuk memberikan pesan kepada masyarakat betapa pentingnya protokol kesehatan di masa pendemi saat ini. Selain itu kami juga mengajak masyarakat untuk tetap semangat dan produktif,” ujar Riden Baruadi yang berdomisili di Kelurahan Limba B, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo.
Para seniman Gorontalo mengapresiasi pelaksanaan Bhayangkara Mural Festival yang memberikan kesempatan bagi mereka mengaktualisasikan karya, terutama di tengah situasi pandemi Covid-19.
“Kami senang kegiatan ini membuka ruang bagi para seniman di tanah Serambi Madinah untuk berkreativitas dan mengekspresikan diri dengan bebas,” kata Yayat.
Sementara itu di kalangan warga merasa kagum terhadap karya mural yang ditampilkan para seniman Gorontalo. Apalagi makna yang ditampilkan sangat mudah dicerna oleh masyarakat. Seperti imbauan untuk mematuhi protokol kesehatan, vaksinasi, serta bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19.
“Kita juga diingatkan sudah begitu banyak korban akibat Covid-19. Kita berharap karya-karya seni seperti ini dapat ditampilkan lebih banyak di tempat-tempat yang ramai dikunjungi warga,” kata Arif, warga Limboto, Kabupaten Gorontalo.
Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Akhmad Wiyagus, S.I.K, M.Si., M.M, turut mengapreasiasi hasil karya para seniman Gorontalo dalam Bhayangkara Mural Festival yang dilaksanakan Polda Gorontalo. Karya mural yang ditampilkan memiliki beragam pesan yang sangat mengedukasi masyarakat di masa Pandemi Covid-19.
“Sungguh luar biasa, pesan-pesan yang tersirat dalam karya mural oleh para seniman Gorontalo,” kata Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengemukakan, penanganan Covid-19 saat ini membutuhkan kerja sama dan peran semua komponen masyarakat. Tak terkecuali generasi muda. Banyak informasi hoaks yang tersebar di masyarakat terkait vaksinasi. Kemudian kurangnya disiplin masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan menjadi hambatan dalam percepatan penanganan Covid19. Oleh karena itu diperlukan edukasi secara masif kepada masyarakat dengan terus menyebarkan informasi yang positif dan benar.
“Melalui karya mural diharapkan penyampaian informasi kepada masyarakat lebih menarik, mudah dimengerti oleh masyarakat,” tutur Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono, S.I.K, mengatakan Bhayangkara Mural Festival dilaksanakan untuk meningkatkan peran generasi muda dalam penyebaran informasi. Terutama berkaitan dengan informasi tentang Covid-19.
“Ini sesuai tema yakni peran generasi muda untuk berkreasi dalam penyampaian informasi yang positif di masa pandemi Covid-19,” katanya.(***)