GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo terus berupaya dalam mengatasi penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV), di Gorontalo.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman, mengatakan HIV merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh. Virus tersebut menginfeksi sel CD4 atau sel darah putih, biasa juga disebut limfosit. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, maka kekebalan tubuh akan makin lemah. Sehingga penderita rentan terserang penyakit lain. Strategi untuk melacak keberadaan Orang Dengan HIV/AIDS (Odha), yaitu dengan mempertahankan Odha yang sedang berobat.
“Yang perlu kita lakukan saat ini adalah mempertahankan Odha, yang sedang menjalani pengobatan. Kemudian juga menambah jangkauan pemeriksaan laboratorium, untuk monitoring supresi jumlah virus, melalui pemeriksaan viral load,” kata Yana, saat memberi sambutan pada pertemuan, monitoring pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS dan PMIS, di Rumah Makan Mawar Sharon, Kamis (3/6/2021).
Baca Juga: Merlan Uloli Minta CPNS Angkatan 33 Kabupaten Bone Bolango Bawa Perubahan
Lebih lanjut, Ia menerangkan selama ini kita masih mendapatkan dukungan dana hibah dari Global Fund (GF), selaku mitra pemerintah dalam upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS. Untuk Provinsi Gorontalo, Kab/kota yang mendapatkan dukungan dari GF ini adalah Kota Gorontalo. Dengan sasaran program yakni transgender, lelaki yang seks dengan lelaki (LSL), Wanita pekerjaan seks (WPS), penggunaan narkoba suntik (Penasun), Pasien tuberkulosis (TB), Ibu hamil, Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (WBP) dan lainnya. Ini juga merupakan bentuk kerja nyata dalam rencana aksi nasional pengendalian HIV/AIDS, menuju eliminasi 3 Zero 2030.
“Aksi nasional pengendalian HIV/AIDS ini adalah, pertama menurunkan hingga meniadakan inveksi HIV baru. Kedua Menurunkan hingga meniadakan, kematian yang disebabkan oleh keadaan berkaitan dengan AIDS, dan yang terakhir adalah meniadakan dikriminasi terhadap Odha,” tambahnya.
Selanjutnya ia mengatakan pemeriksaan serta obat rejimen anti-retroviral (ARV) sudah ada di puskesmas terdekat, dan gratis tanpa pungutan biaya. Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak takut melakukan tes, dan tidak mendiskriminasi Odha. (Sari/gopos)