GOPOS.ID, GORONTALO – Sebanyak 4.608 tenaga honorer Provinsi Gorontalo yang kini menanti keberlanjutan nasib mereka. Apakah akan kembali di kontrak oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, atau tetap dirumahkan.
Kebijakan pengurangan honorer atau pegawai tidak tetap (PTT) ini merupakan kebijakan pemerintah pusat untuk mengurangi belanja pegawai serta penghematan anggaran.
Bahkan bukan provinsi Gorontalo yang kena imbas dari pengurangan PTT ini, hampir seluruh daerah di Indonesia beramai-ramai merumahkan PTT mereka. Kondisi ini tak membuat Gubernur Gorontalo Rusli Habibie diam.
Sejak awal tahun 2020, Rusli sudah menyampaikan bahwa akan ada pengurangan PTT, sehingga seluruh PTT bersiap-siap untuk dirumahkan.
Seiring dengan kondisi hari ini, Rusli melihat ada nasib ribuan orang bergantung kepada pemerintah Provinsi Gorontalo.
Untuk itu, sejak pekan lalu, Rusli bersama pimpinan OPD dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) mengunjungi pemerintah pusat untuk meminta kebijakan agar PTT dapat diakomodir.
Perjuangan Rusli yang menemui Menteri Dalam Negeri Jenderal (Purn) Tito Karnavian serta terakhir Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Tjahjo Kumolo memberi angin segar kepada PTT.
Bahkan informasi yang dirangkum gopos.id, para PTT se Gorontalo akan menjemput Gubernur Gorontalo yang sudah berjuang untuk para PTT Gorontalo. Bahkan ada sematan gelar baru bagi Gubernur Rusli Habibie. Yakni ‘Panglima PTT’. Dimana sejak awal Februari ini Rusli intens membangun komunikasi dengan pemerintah pusat untuk melobi agar kebijakan PTT dalam kembali diakomodir daerah.
“Beliau panglima PTT kami,” ucap Fitri salah satu PTT yang kini sedang dirumahkan.
Menurutnya, bahwa upaya yang dilakukan Gubernur Gorontalo saat ini sudah lebih dari cukup. Berupaya agar PTT Pemprov tidak dipangkas, dan mendorong PTT lainnya untuk mencari peluang pekerjaan baik dalam mengikuti CPNS maupun usaha lainnya.
“Tapi kami kembalikan lagi kepada Pemprov. Kebijakan tidak hanya di Gubernur saja. Tetapi memperhatikan hal lainnya. Kami juga berharap agar kami kembali di akomodir. Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Gubenur yang sudah mau berjuang buat kami, buat nasib kami,” paparnya.(andi/gopos)