GOPOS.ID, GORONTALO – Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Helmy Santika mengingatkan seluruh anggotanya untuk mengedepankan sikap humanis dalam mengamankan jalannya aksi demo dan menegaskan tidak ada personel yang membawa senjata api.
“Saya ingatkan tidak ada yang menggunakan senjata api, tetapi mengedepankan pola pendekatan persuasif dalam kegiatan pengamanan unjuk rasa ini, serta menghindari tindakan represif.” ungkapnya saat memimpin apel kesiapan pengamanan unjuk rasa menolak kenaikan BBM yang rencana akan digelar di Bundaran Hulondalo Indah /Saronde Kota Gorontalo, Jum’at (9/9/2022) pagi tadi di Lapangan Mapolda Gorontalo.
Ia menjelaskan, agar personel yang melaksanakan pengamanan unjuk rasa untuk meraih legitimasi sosial dan legitimasi hukum masyarakat. Terkait untuk meraih legitimasi sosial dan legitimasi hukum, Kapolda Gorontalo menekankan kepada jajarannya untuk meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap polri, serta membangun hubungan yang baik, yang mana dalam mewujudkan hubungan yang baik ini anggota diharapkan tidak membuat masalah, jangan melakukan tindakan-tindakan yang dapat menurunkan atau mencoreng nama baik institusi polri, dan tidak membuat masalah yang dapat menurunkan harkat dan martabat,serta nama baik Polda Gorontalo.
“Saya yakin rekan-rekan semua satu persepsi dengan saya, kita ingin Polda Gorontalo menjadi yang terbaik dalam segala aspek baik dalam melayani, mengayomi dan melidindungi masyarakat termasuk dalam menegakkan hukum di Gorontalo,” tegasnya.
Kapolda meminta kepada para Direktur opsnal guna melatih kembali pesonelnya agar menguasai materi tentang pengendalian masa.
Baca Juga: Jelang Demo, Warga Diimbau Tak Boleh lewat Bundaran Saronde
“Kita bisa karena berlatih, kita berlatih karena kita peduli, peduli kepada tugas pokok kita, peduli pada apa yang menjadi kewajiban kita dan peduli pada masyarakat Gorontalo,” tandasnya. (Putra/Gopos)