GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo membuka peluang bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Gorontalo menjadi penyedia barang dan jasa. Kesempatan itu dibuka lewat digitalisasi pengadaan barang dan jasa dalam bentuk aplikasi Belanja Langsung (Bela) Pengadaan.
Bela Pengadaan merupakan aplikasi yang disediakan dan dikembangkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Aplikasi ini bertujuan memudahkan para pelaku UMKM memasarkan produknya atau menjadi penyedia barang dan jasa pemerintah dengan nilai maksimal Rp50 juta per paket atau transaksi.
“Ada arahan Bapak Presiden bahwa uang-uang kita (anggaran Pemerintah, red) harus dapat menggerakkan usaha mikro. Salah satunya melalui Bela Pengadaan yang memungkinkan setiap dinas atau OPD bisa berbelanja di UMKM,” ujar Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan F. Kono, saat menutup Pendidikan dan Latihan (Diklat) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia bagi Pelaku UMKM di Kota Gorontalo, Rabu (6/7/2022), di Hotel Maqna, Kota Gorontalo.
Saat ini aplikasi Bela Pengadaan sedang dalam tahap pengurusan dengan LKPP dan ULP. Bersamaan dengan itu, Ryan F. Kono, menekankan agar Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UMKM Kota Gorontalo dapat proaktif membackup para pelaku UMKM, agar para pelaku UMKM dapat memanfaatkan layanan tersebut.
“Saya minta melalui forum ini, Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM dapat proaktif membantu dan membackup pelaku UMKM agar tujuan kita meningkatkan kapasitas pelaku UMKM bisa terwujud,” ujar Ryan F. Kono yang disambut antusias para pelaku UMKM peserta Diklat.
Menurut Ryan F. Kono, Pemkot Gorontalo terus berupaya meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM melalui berbagai program dan kegiatan. Seperti fasilitasi peningkatan kapasitas SDM pelaku UMKM, fasilitasi digital marketing, serta mendorong dan memfasilitasi UMKM menjalin kerja sama dengan marketplace.
“Di era kompetisi yang memanfaatkan teknologi informatika dan komunikasi, maka siapa yang mampu bersaing dia akan bertahan. Sukses memang tidak mudah, tetapi bukan hal yang mustahil. Banyak contoh, pelaku UMKM yang bekerja keras, pantang menyerah, menjadi pelaku usaha yang sukses,” tutur Ryan F. Kono.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM Kota Gorontalo, Nixon Rahman, menyampaikan diklat peningkatan kapasitas SDM bagi pelaku UMKM di Kota Gorontalo dititikberatkan pada digitalisasi UMKM.
“Kegiatan ini diikuti 100 peserta yang terbaik peserta pemula dan peserta mahir. Peserta pemula adalah mereka yang belum pernah mengikuti pelatihan. Sementara yang mahir yaitu peserta yang sudah mengikuti pelatihan pada tingkat pemula, dan sekarang bergeser menjadi. Selama tiga hari mereka diberi ilmu dan pelatihan bagaimana pelaku UMKM yang berhasil dengan titik berat digitalisasi UMKM,” ungkap Nixon Rahman.
Lebih lanjut Nixon Rahman menyampaikan, di Kota Gorontalo tercatat ada sebanyak 10.292 pelaku UMKM. Para pelaku UMKM ini menjadi tanggung jawab Pemkot Gorontalo, dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM untuk didorong agar mampu berkembang.(hasan/gopos)