GOPOS.ID, MARISA – Sebanyak 64 mahasiswa dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Kabupaten Pohuwato. Mahasiswa KKN-PPM membawa program menurunkan angka stunting tersebut, sebagaimana prioritas pemerintah daerah saat ini.
Sejauh ini pemerintah daerah (Pemda) sudah melakukan berbagai upaya di masyarakat, termasuk program Sehat, Maju, dan Sejahtera (SMS). Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa, berharap mahasiswa yang ikut KKN bisa beradaptasi dengan masyarakat, dengan tugas utama menurunkan angka stunting di Pohuwato.
Menurut dia, penanganan angka stunting telah menjadi bagian program prioritas nasional, dengan membutuhkan tindakan nyata. Sehingga adanya kolaborasi bersama para Mahasiswa KKN-PPM UNG dan UGM, harus bisa menurunkan angka stunting di Pohuwato sendiri.
“Tentu paling utama langkah mengurangi penyebab stunting yaitu angka kemiskinan, tentu ini sangat membutuhkan peran dan kerja keras para adik-adik mahasiswa. Sehingga dibutuhkan para mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu-ilmunya di Pohuwato,” ujar Suharsi, Senin (27/06/2022)
Suharsi meminta mahasiswa KKN-PPM bisa membuktikan kepada masyarakat mampu menurunkan angka stunting, dengan dorongan stakeholder di setiap daerah, baik camat, maupun desa.
“Para camat serta kepala desa diminta agar membantu adik-adik dalam menjalankan program utama mereka, agar program KKN-PPM bisa berjalan dengan baik. Saya yakin dan percaya para mahasiswa mampu melaksanakan program itu,”pinta Suharsi
Dosen Pembimbing lapangan (DPL) mahasiswa UGM, Aprilia fir Munasari, mengatakan mahasiswa yang ikut KKN-PPM UGM berasal dari empat cluster, yaitu Sosial Humaniora, Sains, Agro, Medika. Outputnya itu adalah penanggulangan angka stunting di Pohuwato.
“KKN-PPM mahasiswa rencananya akan dilaksanakan selama 50 hari, terhitung sejak tanggal 25 juni hingga 13 Agustus 2022 mendatang,” ujar ApriliaÂ
Menurut dia, kolaborasi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan program untuk menurunkan angka stunting itu sendiri. Tentu program ini harus survei lagi dengan melakukan observasi data, sehingga para mahasiswa KKN-PPM bisa mengimplementasikan ilmu sesuai bidang yang diperoleh.
“Semoga mereka mampu mengimplementasikan ilmunya, dengan mengabdikan diri, bisa belajar sesuai dengan bidangnya masing-masing. Karena ini KKN-PPM kolaboratif, tentu saja mereka bisa sering pengetahuan dengan mahasiswa UNG,” tutup Aprillia (Yusuf/gopos)