GOPOS.ID, GORONTALO – Tanpa terasa Ramadan 1443 H hampir memasuki pertengahan. Aktivitas warga di Kota Gorontalo makin bergeliat. Salah satunya mempersiapkan tradisi malam pasang lampu atau dikenal dengan istilah tumbilotohe.
Perayaan tradisi tumbilotohe umumnya berlangsung pada tiga malam menjelang akhir Ramadan. Menjelang perayaan tradisi turun temurun itu, warga mulai menyiapkan berbagai pelengkapan. Mulai dari penyediaan tiang untuk menempatkan lampu hingga mengkreasi lampu botol dan lampu hias untuk menampilkan keindahan serta keunikan malam pasang lampu.
Pantauan gopos.id, persiapan menyambut tradisi malam tumbilotohe mulai terlihat di beberapa wilayah di Kota Gorontalo. Seperti di Kelurahan Ipilo, Kelurahan Padebulol, serta Kelurahan Bugis, Kota Gorontalo. Di lokasi ini merupakan salah satu pusat perayaan tumbilotohe. Saat ini masyarakat di lokasi tersebut sudah menyiapkan perayaan tumbilotohe dengan memasang tiang-tiang yang nantinya akan ditempatkan lampu.
“Iya saya lihat ada masyarakat yang mulai melaksanakan aktifitas untuk menyambut malam pasang lampu,” kata Abdulatif Maliki, salah seorang warga.
Menurutnya, perayaan malam pasang lampu tahun ini akan lebih semarak dibandingkan dua tahun sebelumnya. Perayaan tumbilotohe pada dua tahun sebelumnya dilaksanakan secara sederhana dan terbatas karena situasi pandemi Covid-19. Padahal sebelum Covid-19, perayaan tumbilotohe berlangsung semarak. Hampir di setiap kelurahan melaksanakan tradisi tumbilotohe.
“Memang kalau untuk lampu botol saat ini makin kurang. Sebab kondisi sekarang minyak tanah susah. Kemudian pandemi membuat aktivitas masyarakat juga berkurang,” ujarnya.
Ia berharap agar tradisi ini tetap terjaga, meski saat ini ketersediaan minyak tanah sebagai bahan baku utama lampu botol untuk tumbilotohe terbatas, dan harganya pun terbilang mahal.(Farun/Gopos)