GOPOS.ID, MARISA – Aktivitas pertambangan emas di Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato, berdampak pada aktivitas pertanian pada sawah yang ada di desa Bunuyo, kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato. Para petani terancam gagal panen diakibatkan oleh limbah tambang.
Salah satu petani yang terdampak, Abdul Gafar Djauhari warga Desa Sipayo, Kecamatan Paguat, mengeluhkan adanya limbah tambang emas yang sudah mencemari area persawahan miliknya.
“Lahan sawah saya sudah tercampur dengan material lumpur, dari aktivitas tambang emas yang terbawa air, yang masuk ke persawahan. Sehingga tanaman padi yang ada di desa kami rusak, menyebabkan pertumbuhan padi tidak maksimal. Akibatnya padi menguning dan kerdil,” jelas Abdul saat ditemui, Senin (24/01/2022).
Ia menjelaskan bahwa sebelumnya area persawahan yang ada di desa mereka, tidak ada masalah apapun. Setelah ada aktivitas tambang, barulah banyak masalah yang ditimbulkan.
“Sejak dibukanya aktivitas tambang di sana, air yang ada sungai mulai keruh. Air yang masuk ke persawahan penuh dengan lumpur. Sebelumnya air yang masuk di area persawahan tidak ada masalah apapun,” kata Abdul.
Menurut Abdul, bukan hanya dia yang merasa dirugikan akibat aktivitas tambang tersebut. Namun, rata-rata petani yang ada di desa tersebut menglami hal yang sama. Mereka sudah mengeluhkannya kepada pihak yang berwajib.
“Kami takutkan lahan persawahan ini, akan sama dengan Desa Pepaya, Kecamatan Dengilo. Karena lahan persawahan mereka sudah tidak bisa lagi dimanfaatkan. Pasalnya, area persawahan yang ada di situ sudah penuh dengan lumpur dari tambang emas,” tutur Abdul.
Diirinya pun mengaku, kejadian ini sudah terjadi berulang-ulang. Bahkan sudah pernah dirapatkan pemerintah kecamatan dengan petani. Namun, kesepakan itu belum terealisasikan hingga saat ini.
“Sebelumnya sudah sempat kita rapatkan dengan pemerintah kecamatan, dan sudah ada kesepakatan, bahwa yang mana di lokasi tambang itu akan dibuatkan waduk. Akan tetapi hingga saat ini belum direalisasikan,” ungkap Abdul.
Untuk itu, ia berharap para penggola tambang agar segera mengambil langkah konkret, untuk menangani persoalan tersebut. Agar dampak yang ditimbulkan tidak meluas.
“Saya tidak melarang ada aktivitas tambang emas di Dengilo, tetapi bagaimana caranya supaya para petani juga tidak terdampak dengan kegiatan tersebut. Karena kita tahu bersama, saat ini kita sama-sama mencari nafkah,” tutup Abdul. (Yusuf/Gopos)