GOPOS.ID, GORONTALO – Warga Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo mendadak dibuat heboh, Sabtu (22/1/2022). Hal itu menyusul peristiwa berdarah yang melibatkan kakak beradik, Samsudin Dukalang (63) dan Don Dukalang (59), di Desa Payunga, Kecamatan Batudaa. Don nekat membacok kakaknya Samsudin hingga berujung meninggal dunia.
Kejadian berawal ketika Samsudin sedang mengawasi pekerjaan penebangan pohon di areal pekarangan rumah miliknya, pukul 11.00 Wita. Di lokasi ada dua pekerja yang sedang menebang pohon menggunakan gergaji mesin (sensor), Irfan Ismail dan Saiful Ladji. Berselang 15 menit kemudian, Samsudin pamit untuk makan siang.
Tak lama setelah itu, Samsudin kembali datang ke lokasi untuk melanjutkan pengawasan penebangan pohoh kelapa. Pukul 11.30 Wita, Don Dukalang datang ke lokasi. Rupanya hubungan kakak beradik itu kurang harmonis, sehingga kedatangan Don memicu cekcok. Apalagi terinformasi sebelumnya Samsudin mengejar Don menggunakan senjata tajam saat keduanya berada di rumah milik orang tua (budel) di Desa Payunga.
Berita Terkait: Flash News: Kakak Bacok Adik di Desa Payunga, Kabupaten Gorontalo, Satu Tewas
Adu mulut dua pensiunan itu berujung kontak fisik. Don yang dalam keadaan emosi mencabut parang dari sarungnya yang diikat di pinggan. Sejurus kemudian Don menyerang Samsudin ke bagian kaki.
Bacokan senjata tajam itu mengenai kedua kaki Samsudin. Di tengah keselamatan dirinya terancam, Samsudin berlari ke arah kantor Desa Payunga. Ia berupaya menyelamatkan diri sambil meminta pertolongan. Tak lama setelah itu, putra Samsudin datang ke lokasi. Ia lalu membawa ayahnya, Samsudin, ke Puskesmas Batudaa untuk mendapatkan perawatan medis. Sayangnya nyawa Samsudin tak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhir diduga karena kehilangan banyak darah.
Sementara itu Don selain menyerang Samsudin, sempat mengejar pekerja penebang pohon. Akan tetapi kedua pekerja Saipul dan Irfan sudah lari untuk menyelamatkan diri. Don kemudian merusak alat sensor yang digunakan Irfan dan Saipul untuk menebang pohon kelapa.
Tak lama berselang setelah kejadian, Don datang ke Polsek Batudaa. Ia menyerahkan diri ke Polisi. Beberapa saat kemudian, Don dipindahkan ke Polres Gorontalo.
“Saat ini terduga pelaku sudah diamankan di Polres Gorontalo,” ujar Kapolres Gorontalo, AKBP Ahmad Pardomuan melalui Kasat Reskrim Polres Gorontalo, IPTU Agung Gumara Samosir
Menurut AKP, dugaan sementara motif penganiayaan dipicu masalah warisan (budel).
“Kita masih lakukan pendalaman untuk menelusuri motif dari kejadian ini,” kata IPTU Agung Gumara Samosir.(isno/putra/gopos)